Lama sekali ya tidak
bersapa disini, Alhamdulillah loh masih dikasih kesempatan buat bersapa. Sehat
kan? Alhamdulillah, saya seneng jika mendengar kabar antum sehat. Sehat itu
adalah nikmat yang sangat luar biasa. Tapi, Allah juga nggak berarti nggak sayang
loh kalau dikasih sakit. Positif thinking saja sih kalau menurutku, soalnya
Allah kasih sakit itu juga nandain Dia lagi kangen loh buat disebut namanya.
Jangan nyebut do’i mulu ya, sering-sering dong nyebut nama Allah. Kok gitu sih?
Iya dong, kadang Allah ngasih sakit bisa jadi dia lagi kangen sama kamu.
Bayangkan saja, ada nggak sih diantara kalian saat sehat lupa ma diri, nggak
merhatiin apa yang dimakan, ibadah entar-entaran, boro-boro ibadah masih sibuk
dengan urusan lainnya. Ups, astaghfirullah jangan sampe ya. Utamain ibadah
dulu, bukan hanya shalat kok, ibadah bisa dari niatnya. Iya, niat bekerja, niat
mencari pengalaman dan sebagainya itu karena Allah. Mulai segala sesuatu dengan
menyebut nama Allah.
Ngomong-ngomong soal
bekerja nih ya, sudah 15 minggu yang lalu ehm bisa dibilang hampir 4 bulan yang
lalu saya sempet negatif thingking sama Allah. Awalnya gini, saya bekerja di
sebuah penerbitan. Saat itu saya dapat pekerjaan buat mengedit naskah buku. Dan saya juga tidak mengerti dengan hari itu, asam lambungku naik dan ketikan
naskahku belum saya pindah di flashdisk so, otomatis masih disimpan di file
laptop. Maka dari itu, pikiranku jadi kacau saat itu karena naskah harus
dikumpul saat itu juga. Saya pun mencari alasan keluar untuk mengambil obat yang
sesuai dengan resep dokter, saya nggak bohong sih soalnya obatnya memang
bener-bener manjur dan cocok banget buat ngatasin asam lambungku. Saat itu
juga, saya ijin sama atasanku untuk mengambil obat plus ngambil file.
Tak beberapa lama, saya ngendarain motorku dan menuju rumah. Sampai rumah, apesnya kunci rumah
tertinggal. Yah, terpaksa saya harus membeli obat di apotek jadi gagal deh
rencana buat ngambil file naskah di laptop. Rencana gagal saat itu, di jalan
pun saya merenung. “Ya Allah, kenapa hari ini saya seperti ini ya? Sebenernya
kenapa dengan saya hari ini?” Begitulah kira-kira yang saya pikirkan.
Astaghfirullah, saat itu bener-bener lelah jadi saya menyalahkan diriku sendiri, sama saja aku sudah meragukan nikmat Allah yang sudah diberikan kan? Dan akhirnya saya kembali ke kantor. Dan ternyata....
Astaghfirullah, saat itu bener-bener lelah jadi saya menyalahkan diriku sendiri, sama saja aku sudah meragukan nikmat Allah yang sudah diberikan kan? Dan akhirnya saya kembali ke kantor. Dan ternyata....
Allah ternyata baik
banget, dia memberikan jalan yang sangat luar biasa. Dengan alasan ingin pulang
mengambil obat padahal juga ingin ngambil file naskah yang tertinggal. Allah
memberikan bantuan lain. Saat itu, saya ternyata tidak membawa flashdisk, jadi
percuma saja kalau saya masuk kerumah tapi flashdisk nggak saya bawa. Firman
Allah dalam surat Al-baqarah ayat 216 memang benar, begini artinya:
“Bisa
jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu
menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu
tidak mengetahui”
Dia memberikan caranya
dengan yang saya fikir sebelumnya adalah sesuatu yang membawa sial bagiku pada
hari itu. Astaghfirullah, memang seharusnya kita selalu berpositif thinking.
Melalui 2 benda itu (kunci rumah dan flashdisk) Allah memberitahukanku, sata merasa
saat itu Allah benar-benar menyayangiku. Tapi, saya justru malu kepada-Nya
karena sudah bernegatif thinking terhadap nikmat-Nya. Maafkan diri ini Ya Rabb.
Syukron,
mungkin ini dulu ya yang bisa aku sharing sama kalian. Semoga bermanfaat. Saya yakin, Allah selalu menyayangimu walaupun kamu sempat berbuat buruk kepada-Nya
asalakan kamu sendiri juga senantiasa ingat Dia. Kamu ingat Dia saja, Allah
sudah sangat bahagia apalagi kalau kamu terus mendekati-Nya.
Eh iya,
ada yang selalu mencemaskanmu loh....Iya, walaupun kamu kadang lupa tapi dia
sangat merindukanmu untuk bertemu. Bahkan dia akan sangat sedih kalau kamu
tidak mengingat Allah. Yap, tahu dong siapa? Dia adalah nabi dan rasul kita,
Muhammad saw. Diakhir hidupnya saja yang dia ingat hanya umatnya loh, iya kamu
dan kita semua. Dinapas terakhirnya dia sebut "umatku,umatku,umatku"
Cintanya begitu tulus.Yuk, sholawat untuk nabi Muhammad saw.