Kamis, 10 Agustus 2017

Ladang Pahala Melalui Sosial Media. Tunggu Apalagi, Yuk Cuss


Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh, sepertinya sudah lama ya aku tidak posting coretan disini. Baiklah, seperti janjiku sebelumnya. Kali ini aku akan membahas pentingnya sosial media untuk media berdakwah.
Saya yakin pasti kalian memiliki akun sosial media lebih dari satu, seperti facebook, twitter, instagram dan masih banyak lagi. Kira-kira selama ini media sosialnya buat apa aja ya? Ehhm, masih banyak loh diantara kita yang pakai sosial media cuma buat mainan aja. Iya mainan, maksudnya cuma digunakan buat eksis gitu. Cekrek upload selfie cekrek upload. Kira-kira manfaatnya apa sih sahabat? Mungkin kepuasan diri ya, tidak bisa disangkal lagi memang latah upload foto itu sudah menjamur dikalangan masyarakat saat ini.

Teknologi yang sangat canggih menuntut kita juga harus canggih dalam meng-upgrade diri kita sahabat. Jangan sampai latah gitu aja, niatnya sih cuman ngasih tahu tapi giliran dapat ‘like’ atau ‘coment’ pasti seneng kan? Hati-hati loh sudah menjurus ke riya’. Iya, riya’ nggak cuma melakukan ibadah sebaik mungkin agar dipuji ketika banyak orang namun sekarang ini perilaku riya’ juga dapat muncul melalui sosial media sahabat. Jadi, untuk persoalan ibadah nih sebaiknya dilakuin diam-diam itu lebih baik. Dalam hadist riwayat Muslim, Rasulullah Shallallahu ‘alaihiwassalam bersabda, “Barangsiapa mencari popularitas dengan amal perbuatannya, maka Allah akan menyiarkan aibnya. Dan barangsiapa yang riya’ dengan amalnya, maka Allah akan menampakkan riya’nya

Jadi, alangkah baiknya menggunakan sosial media buat berdakwah. Misalkan nih share tentang hadits (tentu haditsnya bersanad shahih ya sahabat), surat dalam Al-Qur’an atau petuah-petuah bijak lainnya. Barangkali dengan postingan tersebut dapat mengetuk pintu hidayah yang membaca agar lebih baik, iya kan? Jangan takut buat dikatain riya’, siapa yang tahu kalau kita riya’ kan? Cuma Allah yang tahu kita riya’ atau tidak, yang penting kita niatnya adalah menyampaikan kebaikan karena Allah. Insha Allah, pahala bakal kalian raup sepuasnya. Tidak perlu mendeskribsikan diri kita ke orang lain, toh orang yang benci kalian tidak butuh itu dan yang suka kalian juga tidak memperdulikannya. Tahu kan kata-kata ini seperti kalimat yang disampaikan siapa? Siapa lagi kalau bukan gudangnya ilmu yaitu Ali bin Abi Thalib.

Nggak ada salahnya kan kalau kita mengajak kebaikan, daripada sosial media cuman buat eksis aja toh yang seneng cuman diri kita sendiri. Sedangkan kalau buat berdakwah kan yang seneng bukan cuman diri kita aja, yang pasti itu Allah, malaikat, dan yang jelas terlihat adalah teman atau saudara kalian. Masa’ nggak mau sih kalau Allah suka sama kita karena sudah melakukan perbuatan yang baik. Nggak hanya membuat Allah bangga namun untuk kalian juga pahala yang melimpah. “Barangsiapa mengajak kepada hidayah, dia akan memperoleh pahal itu seperti pahala-pahala yang mengikutinya tanpa mengurangi sedikit pun pahala-pahala mereka. Barangsiapa mengajak kepada kesesatan, dia akan memperoleh bagian dosa seperti dosa-dosa yang mengikutinya tanpa mengurangi sedikit pun dosa-oa mereka (yang mengikutinya).” (HR Muslim dari Abu Hurairah no. 4831)

Jadi, manfaatin sosial media itu sebagai ladang menanam pahala sahabat. Kita sebagai muslim kan wajib untuk menyampaikan ilmu yang kita ketahui, masa’ sih kita egois mau dimakan sendiri pahalanya, nggak kan? Dan yang terpenting ya sahabat, jangan buat sosial media kalian sebagai letak untuk berdebat. Masalah debat mungkin sudah saya sampaikan sebelumnya ya. Boleh saja berdiskusi atau bernasihat namun tidak untuk berdebat, toh nasihat itu juga diajarkan dalam Islam. “Dari Tamin ad-Duri bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihiwassalam bersabda, ‘Agama itu adalah nasihat’. Kami bertanya, ‘Bagi siapa?’ Belian menjawab, ‘Bagi Allah, bagi kitab-Nya, bagi Rasul-Nya, bagi pemimpin umat Islam, dan bagi umat Islam pada umumnya.” (HR Muslim)"

Tunggu apalagi untuk berhijrah dari penggunaan sosial media yang awalnya untuk eksis sekarang buat menyampaikan pesan kebaikan. Banyak loh sahabat diantara kita yang mendapatkan hidayah kemudian hijrah cuman dari postingan sosial media. Atau mungkin diantara kalian juga termasuk disini? Tidak apa sahabat, lebih baik hijrah sekarang daripada nanti-nanti, menumpuk pahala dan bertaubat akan memberikan kita jalan lebih lebar menuju surga. Insha Allah. Soal pahala, surga dan neraka, itu bukan hak seorang manusia ya yang memutuskan. Semuanya itu mutlak hanya Allah subhanahu wata’ala yang berhak mengetahui-Nya. Kita hanya seorang hamba yang sedang menanam padi agar hasilnya bisa dipetik kelak, ibaratnya sih gitu. Hehe. Kita disini cuman sementara kan, dan kita dikasih kesempatan hidup itu untuk mencari bekal kelak di akhirat. Ya Allah, astaghfirullah saya saja tidak bisa membayangkan bagaimana nanti kalau kita di akhirat. Begitu banyak dosa yang masih kita lakukan maka dari itu banyak-banyak istighfar ya sahabat dan melakukan amal ibadah mulai dari hal kecil semacam ini, ya posting penggalan ayat kek atau yang lainnya. “Dari Abdullah ibn Amr bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihiwassalam bersabda, ‘Sampaikanlah dari walaupun hanya satu ayat. Ceritakanlah apa yang telah aku beritahukan mengenai Bani Israil karena demikian itu tidak berdosa. Barangsiapa berdusta tentang aku, kelak tempatnya di neraka” (HR Al-Bukhari)

Jelaskan ya sahabat, “Sampaikanlah dariku (Muhammad shallallahu ‘alaihiwassalam) walaupun hanya satu ayat”, maksudnya sampaikan apa-apa yang memberikan kebaikan bagi saudaramu, umat muslim. Yuk, move on sekarang sebelum terlambat tidak ada salahnya untuk melangkahkan kaki kalian selangkah demi selangkah dalam kebaikan.

Mungkin itu dulu ya , kalau ada mood hehe saya akan sharing lagi disini. Maklum yah, kalau lagi nulis itu kendalanya di mood jadi kalau mood ilang ya ide juga ilang. Eh jadi curhat, hihi. Semoga yang berkesempatan membaca artikel juga mendapatkan rahmat-Nya. Semoga hidayah selalu menghampiri kita. Aamiin

Eh satu hal lagi, kalau saya ada kekeliruan baik penulisan, sumber atau yang lainnya, saya mohon maaf. Itu kesalahan dari saya pribadi sedangkan kebaikan/kebenaran hanya datang dari Allah subhanahu wata'ala. Silahkan tinggalkan komentar ya, baik yang setuju dengan artikel saya atau ingin memberikan kritik tentang tulisan saya. Terimakasih😊
Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh