Minggu, 26 Maret 2017

Begini Caranya Biar Bisa Jauh Dari Playboy Pake Kedok "Islami"

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh ukhti

Kesempatan kali ini saya masih berbicara tentang cinta dalam Islam ya. Saya yakin pasti ada yang baper kan kalau membahas masalah ini termasuk saya hehe. Tidak masalah itu sudah menjadi fitrah kok tinggal kitanya saja yang harus memanage perasaan itu. Jangan sampai kita tenggelam pada perasaan itu dan secara tidak sadar menjauh dari-Nya.

Okay ukhti sahabatku, ini adalah kisah saya pribadi dan teman saya juga mengalami masalah hal yang sama. Mungkin sahabat yang disana pernah juga mengalami masalah semacam ini, dan bingung harus berbuat apa. Apakah harus menjauh atau malah sudah terjebak didalamnya. Okay, saya saat ini berbicara soal seorang playboy lillah. Loh kok gitu sih? Kok harus pakai lillah, kan jadi gimana gitu.

Begini ya penjelasannya sahabatku, pernah tidak sih kalian didekatin sama laki-laki yang mulutnya manis banget. Dia bakal janjiin nikah, rayuannya..beeuuhh maut banget. Dia bikin cinta itu terkesan syari’at sahabat. Iya cinta yang terkesan syari’at.  Jadi dia sering sekali mengingatkan kita buat shalat, berdzikir, shalawat, tahajjud ataupun ibadah lainnya. Hati-hati yang sahabatku, ini namanya talbis atau tipu daya iblis.

Dia sering chat kepada kita tentang hal-hal yang manis, nanyain kabar setiap waktu. Haduuuh, siapa dia iya kan? Hati-hati loh nanti jadi tergoda, jadi suka deh sama do’i. Iya sahabatku, perempuan itu diciptakan dari tulang yang bengkok jadi cepet banget rapuhnya kalau belum ada yang mencoba buat ngelurusin (suami dong jelasnya ya bukan pacar). Selain itu, perempuan itu diciptakan dengan hati yang lembut dan mudah tersentuh, nah sahabatku karena kita ini diciptakan dengan hati yang lembut maka dari itu kita harus menjaga diri jika ada laki-laki yang mencoba merayu kita. Perempuan itu akan mudah sekali terkena rayuan laki-laki karena laki-laki memang diciptakan dengan mulutnya yang manis.
Lalu bagaimana buat menghindari orang semacam itu? Hal ini pernah juga saya sampaikan kepada sahabat saya, karena saya pernah mengalaminya jadi tidak ada salahnya kan ya buat dibagi/disharing kepada sahabat.

Pertama, Menjauhi orang tersebut. Karena jaman sekarang begitu canggih ya sahabat, jadi buat tanya kabarpun tidak harus bertemu atau melalui surat, dengan kirim chat aja satu detik langsung sampai. Jika laki-laki itu menghubungi dan terus mengusik kalian, delete saja kontak dia. Blocking semua akun sosial medianya. Lah itu kan sama saja sudah memutuskan silaturahmi? Jangan cemas sahabat, ini kan bukan atas kehendak kalian juga kan. Ini semua karena kesalahan dia, jika sahabat tidak melakukannya justru sahabat sendiri yang dosa karena terus berinteraksi dengan dia.

Saya pernah juga dapat sms karena sudah delete dan block semua sosial media seseorang, dibilang saya sudah tidak lagi menjaga silaturahmi. Agar tidak ada kesalahpahaman dan hati juga tidak merasa bersalah, lalu saya membalasnya “Maaf, Saya bukan bermaksud untuk memutuskan silaturahmi namun saya menjaga diri..” teks selanjutnya saya lupa sahabat, soalnya sudah cukup lama ya. Pada intinya, kalau dia menghubungi kalian, jelaskan secara tegas bahwa sahabat tidak ingin berdosa karena rayuan dia. Ya, kalau bisa katakan secara lebih halus ya biar orang itu juga tidak sakit hati.
Lalu bagaimanan kalau kita sudah terlanjur suka sama laki-laki itu? Sahabatku, soal jodoh jangan terlalu khawatir. Percaya dengan takdir Allah kan? Nah, serahkan semua kepada Allah, Insya Allah semua akan baik-baik saja. Toh kalau dia jodoh sahabat, pasti nanti akan kembali dengan keadaan siap melamar sahabatku. Indah kan?

Barangsiapa meninggalkan pujaan hati yang belum halal karena Allah, maka Allah akan beri ganti dengan jodoh yang terbaik yang menjaga kesucian diri (©Muslimpedia).

Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang disebutkan oleh seorang sahabat,

 “Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik” (HR. Ahmad,5:363. Syaikh Syu’aib Al arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)

Kedua, perbanyak ibadah. Misalnya dengan berdzikir, yang seperti direkomendasikan oleh Ustadz Yususf Mansur, istighfar 100x, sholawat 100x, subhanallahu wa bihamdihi 100x. Atau dzikir-dzikir lainnya yang biasa sahabat lakukan.

Kalau saya pribadi, sering berdzikir dengan membaca subhanallahu wa bihamdihi 100x itu ketika selepas shalat subuh(pagi) dan shalat maghrib (sore). Agar kenapa?
Seperti yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim,
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu ia berkata: Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang ketika pagi dan sore membaca ‘Subhanallahu wabihamdihi (Maha Suci Allah dan dengan segala pujian hanya untuk-Nya) sebanyak 100 kali, maka pada hari kiamat tidak ada seorang pun yang akan mendatangkan amalan yang lebih utama daripada apa yang dia datangkan. Kecuali orang yang juga mengucapkan bacaan seperti itu atau lebih dari itu.””

Jadi sahabatku, jangan lupa buat terus mencharge iman kita ya. Lakukan dzikir, baca Al-Qur’an atau ibadah-ibadah lainnya. Insya Allah kita akan dijauhkan orang-orang semacam itu dan dipertemukan dengan orang yang jauh lebih baik. Aamiin.

Pada intinya, soal jodoh itu sudah diatur oleh Allah subhanahu wata’ala. Hanya kita perlu sabar untuk menjemput jodoh tersebut. Perbanyak ibadah ya pastinya dan sembari nunggu jodoh datang lakukan kegiatan-kegiatan positif seperti datang ke majelis ta’lim, ikut dalam komunitas sosail atau yang lainnya yang bisa terus menjaga keistiqomahan sahabat agar terus selalu dekat dengan Allah Subhanahu wata’ala.

Mungkin cukup dulu kali ya sahabat, kalau ada pertanyaan atau menanggapi soal artikel ini silahkan tunggalkan komentar dibawah ini. Jangan lupa vote nya. hehe

Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Sabtu, 25 Maret 2017

Tips Untuk Yang Hijrah Dari Pacaran Tidak Halal

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh sahabatku

Sehat kan sahabat? Saya? Alhamdulillah luar biasa masih diberikan nikmat kesehatan oleh Allah. Jangan lupa untuk bersyukur setiap hari ya biar tambah semangat dan Allah terus menyayangimu.

Sahabatku, sejak kapan kamu merelakan pandanganmu untuk lawan jenis yang belum berhak ada disampingmu? Sejak kapan kamu menghalalkan dirimu untuk memberikan dia perhatian khusus padahal dia tidak seharusnya mendapatkan itu darimu? Sahabatku, apa yang sedang kamu kejar saat bersama orang yang belum halal untukmu?

Sahabatku, tentu lah sulit untuk melepas orang yang kita suka, bukan? Tapi, Allah sudah menjanjikan orang yang tepat untukmu. Lalu kenapa kamu memilih orang yang belum tentu Allah meridhainya? Sahabatku, jika saat ini kamu mulai terketuk hati untuk hijrah dari perbuatan yang tidak Allah suka ini maka mulailah dari sekarang walaupun itu sangat berat bagimu.

Sahabatku, saya juga pernah melalui tahap seperti ini. Harus benar-benar meninggalkan orang yang kita suka karena memang itu belum waktunya. Ya, Allah belum memberikan kita ijin untuk bersama orang yang belum halal bagi kita. Tidak perlu saya ceritakan kan bagaimana rasanya? Saya yakin sahabat tahu bagaimana rasanya.

Jika memang sahabatku khususnya bagi kalian perempuan yang  sedang menyukai seseorang, cukuplah do’a yang menjadi penghubung kerinduan kalian. Menyerahkan semuanya kepada Allah adalah jalan yang paling tepat.

Lalu bagaimana cara untuk meninggalkan orang yang kita suka? Bagaimanan caranya untuk hijrah dari semua itu? Sahabatku, ini adalah sekedar pengalaman yang pernah saya alami. Mungkin sahabatku bisa mencontohnya ya, Insya Allah semoga berhasil.

Pertama, putuskan orang yang saat ini sedang kamu anggap sebagai seorang pacar. Sahabatku, pacaran yang syar’i itu tidak ada, saya mohon jangan terus menghalalkan alasan semacam itu. Saya banyak menemui sahabat-sahabatku yang memiliki pandangan untuk menikah, namun yang sangat disayangkan dari mereka adalah berpacaran. Diantara mereka pernah bilang, “Saya sama pacar saya juga sering membahas nikah. Pacar saya juga pernah bilang akan menikahi saya pada waktu yang tepat”

Saya jadi teringat dengan kisah romantis ustadz-ustadzah dari teman saya. Saat itu, ustadz-ustadzah tersebut masih dibangku kuliah. Mereka sering mengajar TPA ditempat yang sama, hingga pada waktunya  mereka harus berpisah karena sudah sama-sama lulus kuliah. Saat itu, si ustadzah harus kembali ke kampung halamannya di Riau sedangkan ustadz tetap tinggal di Yogyakarta.  Sebelum mereka berpisah, ustadz tersebut sempat bilang kepada si ustadzah kalau dia menyukainya lalu ustadzah menjawab, “Saya harus kembali ke kampung halaman saya di Riau, kalau pun kita berjodoh Insya Allah Allah akan mempertemukan kita kembali”

5 tahun mereka tidak pernah bertemu kembali namun mereka sering bertegur sapa melalui sepucuk surat. Sempat ustadzah sedang ta’aruf dengan seorang dokter, ketika mereka bertemu di suatu tempat secara tidak sengaja ustadzah tersebut melihat ustadz sedang menatapnya. Begitu pula dengan si ustadz, ketika dia akan melamar seorang perempuan dia gagal dan seperti melihat si ustadzah. (Saya tidak tahu dengan maksud ini ya, mungkin saja ini halusinasi. Ambil sisi positifnya aja ya)

Sampai suatu ketika, temannya mengajak si ustadz untuk pergi ke Riau. Lantas ustdaz teringat dengan ustadzah yang tinggal di Riau. Dengan berani ustadz berkata kepada temannya tentang alamat dari ustadzah apakah ada orang yang kenal dengan keluarga dari ustadzah. Subhanallah, dengan ijin Allah semua itu terjawab. Orang yang mengajak ustadz tersebut mempunyai teman yang kenal dengan keluarga ustadzah. Disaat ustadz akan kembali ke Yogyakarta, dia sempatkan untuk mengunjungi rumah si ustadzah.

Mereka pun mengobrol mengenai kesibukan masing-masing selama 5 tahun terakhir. Dan juga menceritakan kejadian aneh yang terjadi kepada mereka. Sontak hal itu membuat si ustadz yakin untuk meminang ustadzah. Pada akhirnya, sebelum kembali ke Yogyakarta si ustadz memberanikan diri mengatakan kepada kedua orang tua si ustadzah untuk berniat mempersunting anak  mereka.

Hikmat dari cerita ini ya sahabatku, sejauh apapun kalian berada kalau Allah sudah menetapkan  kalian berjodoh maka Allah akan mempertemukan. Tidak perlu melalui pacaran kan, cukup berteman. Kalau pun berjodoh maka dengan sendirinya  kalian akan bertemu di pernikahan.

Untuk memulai hijrah ini, niatkan pada diri karena Allah dan Bismillah.

Kedua,  Berusaha untuk tidak memberikan perhatian atau sering-sering menghubungi dia. Ya sahabat, ketika kalian sering menghubungi orang yang kita suka justru ada rasa yang dapat menyebabkan kita berdosa. Alangkah baiknya untuk tidak sering berkomunikasi untuk menghindari sebab-sebab semacam itu.

Ketiga, mulai berteman dengan orang yang sholeh/sholehah ya agar perjalanan hijrahmu tidak terpotong di jalan. Kadangkala kamu bisa futur karena memilih berteman dengan orang yang salah, untuk menghindari hal semacam itu maka pilih teman yang benar-benar memiliki visi yang sama denganmu yaitu ingin lebih mendekatkan diri kepada Allah. Ya, orang-orang juga akan menilaimu dengan siapa kamu berteman kan? Selain kamu bisa beristiqomah karena dukungan teman hijrahmu, kamu juga akan mendapatkan banyak ilmu serta pengalaman dari mereka. Dengan begitu Insya Allah, hatimu akan terus bersemangat untuk terus mendekatkan diri kepada Allah. Seiring waktu kamu akan menikmati kesendirian dan tidak terbelenggu perasaan yang sebelumnya dirasa berat.

Keempat,  berpuasa. Sahabatku, dengan berpuasa maka kamu akan bisa mengendalikan emosi kamu. Bahkan dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim mengatakan bahwa “Abdullah ibnu Mas’ud Radiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah Shallallahi ‘alaihi wa Sallam bersabda pada kmi: “Wahai generasi muda, barangsiapa diantara kamu telah mampu berkeluarga hendaknya ia kawin, karena ia dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Barangsiapa belum mampu hendaknya berpuasa, sebab ia dapat mengendalikanmu.””

Kelima, memperbanyak istighfar. Sahabatku, dengan kamu memikirkannya setiap saat tentu akan menimbulkan perasaan yang  justru menggebu-gebu. Hal ini justru tidak baik buat sahabatku kan? Perbanyak mengucapkan istighfar dan memohon ampunan kepada Allah. Menyadari bahwa semua itu adalah kesalahan sebelum halal. Merindukan atau pun mencintai dengan berlebihan adalah sebuah kesalahan yang dapat menjerumuskan sahabat kepada dosa. Ya, kita saja telah diperintahkan untuk menundukkan pandangan yang berarti dengan memandangnya saja kita sudah berdosa karena sudah termasuk zina mata. Masa’ mau sih berperilaku semacam itu, terlebih ada zina-zina lain kalau tetap melakukan pacaran sebelum halal, iya bukan? Contoh seperti berduaan, ada yang mungkin gandengan tangan dan masih banyak kemungkinan lain lagi.

Sahabatku, dengan menyadari bahwa itu semua adalah kesalahan justru kita akan semakin mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wata’ala. Karena kita menyadari betapa besar kesalahan/dosa yang telah kita perbuat pada masa lalu. Dengan kesadaran semacam ini lah yang akan membangkitkan semangat kita untuk tetap istiqomah.

Keenam, Jika sahabat mencintai seseorang cukup berdo’a kepada Allah bahwa dia adalah jodoh kamu. Kalau pun bukan, terus berdo’a kepada Allah untuk bertemu dengan seorang yang lebih baik daripadanya. Dengan begini ya sahabat, kamu akan lebih ikhlas untuk tidak terikat kepadanya. Kamu akan bisa dengan lega menerima keadaan yang saat ini membingungkanmu. Tidak akan ada pertanyaan “Bagaimana kalau dia bukan jodohku” yang akan mengganggumu. Kamu akan lebih bijaksana dan tenang ketika mendapatkan pertanyaan mengenai jodoh. Cukup katakan dalam hati dan hanya Allah yang mengetahuinya. Tidak ada yang lebih baik daripada itu.

Ketujuh, terus memperbaiki diri. Ya dengan sibuk memperbaiki diri kamu akan lupa dengan tujuan sebelumnya..ehm dalam artian tujuan pacaran ya... Allah telah berjanji kan kepada hambanya, bagi laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik atau sebaliknya. Masa’ kamu nggak ingin menjadi perempuan yang  baik untuk laki-laki yang baik?

Sahabatku, kalau dia adalah laki-laki yang baik menurutmu belum tentu baik bagi Allah. Agar Allah mempertemukan dengan laki-laki yang baik maka kamu juga perlu menjadi yang lebih baik. Insya Allah semua akan ada hikmat dari penantian dan kesendirianmu. Ya, semua itu ditujukan karena Allah bukan karena ingin mendapatkan dia ya. Jangan salah niatnya..hehe

Sahabatku, saya sendiri bukan seorang yang sempurna, seutuhnya baik atau pun yang baik-baiklah ya. Ini semua karena Allah Maha Baik menutup aib-aibku. Kalau saja aib itu terlihat dan berbau, saya yakin sahabat pasti tidak mau mendekatiku. Semua itu karena kebaikan-Nya, Masya Allah. Semua orang  berhak untuk menjadi lebih baik seperti halnya dengan sahabatku semua.

Mari bersama-sama untuk berbenah diri agar kelak saat berumah tangga kita semua bisa menjaga keluarga kita karena Allah Subhanallahu wata’ala. Dan berharap bisa berkumpul di surga dengan wajah berbinar-binar. Masya Allah, membayangkan surga aja sudah bahagia bagaimana rasanya kalau benar-benar tinggal disana, iya kan? Tentu sahabatku, itu semua adalah impian. Namun kita masih harus melewati terminal tempat pemberentian selanjutnya. Sedangkan sekarang saja kita sedang berhenti di terminal dalam waktu yang singkat. Astaghfirullah. Maka dari itu, menyadari bahwa dunia ini adalah fana sangatlah penting. Dari sini tabungan untuk akhirat mulai dipupuk.

Jika mengingat hal semua itu, jadi teringat dengan lemahnya diri ini ya sahabat. Memegang bara api saja sudah kepanasan, tentu merasakan hawa panas api neraka pasti tidak kuat. Na’udzubillah min dzalik. Maka dari itu, saya ingin sekali mengajak sahabat untu berbuat baik. Fastabiqul khoirat ๐Ÿ™Œ๐Ÿƒ

Okay kembali ke topik di atas ya, sahabat masalah jodoh sudah Allah atur dan ditulis dalam Lauh Mahfudz. Tergantung mau bagaimana kita menjemputnya, mau yang baik nan halal atau yang buruk dan penuh dosa. Semua itu pilihan sahabat, kalau saya sih tentu milih yang baik ya.

Semoga, sahabat yang belum berjumpa dengan jodohnya segera dipertemukan dengan jodohnya termasuk saya (eh?! Hehe). Selalu istiqomah dalam memperbaiki diri. Aamiin

Bagi yang sudah bertemu dengan jodohnya, semoga tidak lupa perannya dalam berumah tangga. Semoga terus menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warrahmah. Aamiin

Kali ini tulisan saya panjang sekali ya, hehe. Tidak apa-apa kan sahabat, berbagi ilmu kan sebuah kewajiban seorang muslim. Mungkin cukup dulu ya, takutnya nanti malah pada baper. Hehe

Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Kamis, 23 Maret 2017

Terus lah Melangkah, Karena Orang Tua Ada Selalu Di Belakangmu



Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Sahabatku, beberapa waktu lalu saya melihat cuplikan video tentang ibu di salah satu beranda akun sosial media saya. Jelas itu akan mengingatkan saya kepada sosok perempuan yang sejak kecil memarahi saya, menasehati saya mengenai memilih teman yang benar, akan terus ngomel jika saya manja dan banyak lagi. Namun, itu semua hanya kenangan bagi saya sahabatku. Saya hanya bisa membayangkan wajahnya saja, mengingat setiap cuplikan film ciptaan Allah saat saya masih bersama beliau, Subhanallah.

Dalam postingan video tersebut tertuliskan “Jangan pernah berhenti untuk menjalankan hidup, sebelum semuanya berakhir terus kejarlah mimpi kita. Percayalah setiap perlakuan baik yang kita lakukan didunia pasti beliau ikut bangga disana. Tapi ingat satu hal, jangan pernah berhenti mendo’akan orang tua kita yang telah tiada. Tetap semangat walaupun sangat begitu berat๐Ÿ˜Š”

Kalimat itu telah mewakilkan saya untuk disampaikan kepada sahabat-sahabatku yang masih memiliki kedua orangtua. Itu adalah surat dari hati kecil hati saya untuk sahabatku yang merasa sedih, meratapi salah satu orang tuanya yang telah tiada.

Sahabatku, saya tahu gimana rasanya ditinggal oleh orang tua kita. Sesak di dada setiap kali rindu menerpa, rasanya ingin memeluk sosok yang sedang kita rindukan. Tapi sahabatku, jujur saya sangat tidak suka bagi siapa saja yang merasa berlebih dalam bersedih, berlebihan dalam rindu, meratapi kepergiannya “Kenapa beliau meninggalkan saya...andaikan beliau disini..” dan masih banyak lagi.

Sahabatku, tahu kah bahwa sikap semacam itu amatlah tidak disuka oleh nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam?  Bahkan dalam Hadits Riwayat Bukhari no. 1209 “.....Nabi  Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda: Barangsiapa yang meratapi mayat maka mayat itu akan disiksa disebabkan ratapan kepadanya”

Sahabatku, itu lah salah satu alasan saya untuk tidak merasa sedih atas kepergian salah satu orang tua saya yaitu ibu. Alasan yang sesungguhnya untuk tidak merasa sedih bahwa ibu adalah milik-Nya. Apa hak saya untuk mengelak  takdir yang memang telah diambil-Nya kembali? Saya seorang hamba, sedangkan Ibu  adalah orang yang memang dititipkan oleh Allah untuk mendidik, membesarkan saya sampai dewasa. Dan setelah saya dewasa, Allah mengambilnya kembali. Saya banyak mengambil hikmat atas takdir Allah yang datang saat itu. Saya sangat yakin, itu adalah pemberian dari-Nya yang paling baik kepada saya, keluarga saya.

Mungkin sahabatku yang sempat melayat kerumah saya, justru saya tidak tampak kesedihan dan terlihat tegar. Justru saya sangat berterimakasih kepada sahabat-sahabat saya yang menghibur saya dan membuat saya tertawa pada saat itu. Walaupun tiga hari kemudian, saya merasakan betapa sepinya rumah tanpa seorang ibu. Iya, dia adalah salah satu alasan untuk pulang ke rumah. Namun sekarang, untuk pulang pun rasanya sudah berbeda. Saya tidak bisa melihat lawakan, cerita atau sekedar melihat seorang perempuan yang duduk di kursi sambil meratapi sesuatu yang entah apa itu.

Tenang sahabatku, saya tidak sedih karena saya tidak ingin melihat ibu saya yang sudah berada di dunia sana merasa tersiksa dengan kesedihan saya. Tidak, cukup Allah yang Maha Tahu kerinduan saya kepada beliau. Hanya untaian do’a untuknya yang bisa saya mohonkan kepada Allah subhanahu wata’ala. Merayu-Nya agar beliau diberikan tempat terbaik, mengampuni segala kesalahannya selama di dunia. Ya, saya tegar saya kuat saya akan melakukan apapun untuk membahagiakannya, membanggakannya dan tidak membuatnya bersedih atau sakit dengan apa yang saya lakukan disini.

Ya Allah, genggamlah tangan saya untuk terus tegar. Peluklah saya agar terus kuat dan pijakkan kaki saya dengan penuh kekuatan agar saya mampu melangkah dengan tegas dan maju terus ke depan.

Sahabatku, sungguh saya sangat iri dengan kalian yang masih memiliki ibu, sebab kalian masih memiliki keberkahan do’a dari seorang ibu. Maka dari itu, saya mohon kepada sahabatku untuk terus menyemangati kedua orang tua kalian. Membuat mereka bahagia setiap kalian menjumpai mereka. Jika kalian merantau, seringlah memberikan kabar kepada mereka. Sering ucapkan kalimat yang menyentuh kepada mereka seperti “Saya sayang kalian, bu, pak”. Kalahkan gengsi kalian dan katakan kalimat yang kelihatannya sepele namun dampaknya kepada orang tua sungguh luar biasa.

Terimakasih sahabatku yang sudah mau membaca tulisan saya ini. Saya hanya ingin sahabatku terua optimis dan terus melangkah maju kedepan. Tidak bersedih hati atau meratapi kepergian orang tua. Dan bagi sahabatku yang masih memiliki orang tua, saya hanya ingin mengingatkan betapa pentingnya keberadaan mereka. Sebelum terlambat, bahagiakan mereka dengan cara apapun dan terus do'akan mereka.

Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh๐Ÿ˜Š

Jumat, 17 Maret 2017

'Perasaan' Itu Salah Jika Bukan Karena Allah


Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Sahabatku, sebuah penyesalan pasti akan terjadi di akhir. Jikalau itu terjadi di awal bukanlah sebuah penyesalan melainkan sebuah harapan. Namun jangan lah berharap pada sesuatu yang bukan karena Allah. Sungguh, harapan itu hanyalah sebuah kekosongan yang membuat kalian lalai bahwa Allah selalu menanti kita, merindukan kita.

Baiklah, saya sendiri sangat menyesali dengan apa yang pernah saya lakukan. Saya melakukan banyak kesia-siaan dan menjauh dari Allah, tapi yasudahlah itu adalah masa lalu dan menjadi sebuah pembelajaran bagi saya. Dibalik itu semua, Allah telah memberikan jalan yang luar biasa. Masyaallah.

Kesalahan yang pernah saya lakukan adalah pernah memberikan perasaan ini ke orang lain. Dan orang lain itu bukanlah orang yang tepat bagi saya. Allah telah memberikan saya jalan berulang kali bahwa perasaan kepada laki-laki itu adalah salah. Maka, Dia selalu memberikan teguran sekaligus ujian kepada saya dengan mematahkan hati saya berulang kali.

Marah? Menyalahkan Allah kenapa semua itu harus terjadi pada saya? TIDAK. Semakin jauh Allah memberikan saya teguran bahwa itu perasaan yang salah, justru saya berlari untuk lebih mendekati-Nya. Iya, sebuah kesalahan hingga saat ini pun banyak anak remaja justru bangga untuk melakukannya. Sedangkan saya, ingin memendam dalam-dalam penyesalan atas perbuatan saya ketika dulu menjatuhkan perasaan ke orang lain atas dasar ‘suka’.

Saya mulai menyadari, Allah adalah alasan utama dalam melakukan segala hal. Baik masalah percintaan hingga masalah duniawi yang sulit untuk dipecahkan, saya banyak belajar dari teguran yang Allah berikan kepada saya.

Sahabatku, jangan sampai penyesalan semacam ini terjadi pada kalian. Selalu ingat pesan Allah yang berfirman untuk menghindari dari perbuatan zina dalam Al-Qur’an Surat Al Isra’ ayat 32.


Perasaan suka kepada lawan jenis apakah salah? Tidak sahabatku, itu adalah fitrah yang Allah berikan kepada makhluk-Nya termasuk kita, manusia. Hanya saja, Allah telah memberikan pesan kepada kita sebagai hamba-Nya untuk tidak berlebihan akan perasaan tersebut.

Jika kalian memiliki sebuah perasaan kepada lawan jenis, simpanlah dalam hati dan sampaikan kepada Allah untuk menjaga hatimu agar tidak terjerumus terlalu dalam. Dengan suara lirih dalam sujudmu, kamu sebut namanya maka langitpun mendengar apa isi hati sahabatku. Tulus mencintai seseorang karena Allah itu sangat mulia, cintailah dia diam-diam dan bawa dia disetiap do’amu. Insyaallah, jikalau dia adalah jodohmu maka Allah akan mendekatkanmu dengan berbagai cara yang mungkin kamu kelak tidak menduga atau menyangkanya.

Belum menemukan juga siapa jodoh kita? Mungkin kita kurang berusaha atau mungkin Allah belum memberikan ijin kepada seseorang yang sudah tertulis di lauh mahfudz untuk menjemput kita. Bersabarlah dan terus bertakwa kepada Allah.

Jangan bersedih sahabatku! Ketika jodoh belum kunjung datang, Allah hanya ingin kita bertemu jodoh dengan cara yang baik. Maka dari itu, langkah yang sangat baik adalah memperbaiki diri agar jodoh yang sudah disiapkan oleh Allah datang juga dengan  baik. Seperti kriteria kamu, yang sholih/sholihah.

Perasaan suka lawan jenis memang sangat menyulitkan, bukan? Seakan-akan ada dibenak kita namun tidak mampu menyangkalnya. Ada kerinduan tapi sadar bahwa rindu itu adalah sebuah kesalahan. Iya, karena takut Allah tidak ridho dengan rindu tersebut. Ketika perasaan itu kembali datang, yang bisa dilakukan adalah langsung ingat kepada Allah bahwa Ia selalu merindukan kita untuk mengingat-Nya. Istighfar sebanyak mungkin dan berdo’a agar perasaan tersebut tidak membutakan diri kita ya sahabatku.

Sebenarnya saya malu untuk bisa mengatakan hal semacam itu tapi alangkah baiknya kita saling mengingatkan bahwa Allah selalu merindukan nama-Nya disebut, jangan sampai Allah iri dengan orang yang sedang kita pikirkan. Jangan sampai ya sahabatku, justru ingat Allah adalah lebih utama dari apapun.

Saya juga menyadari bahwa perasaan itu salah ketika harus dijatuhkan kepada bukan mahram. Untuk menyebut atau mengingatnya pun itu sebuah kesalahan besar. Karena takut Allah justru marah kepada saya, takut Allah tidak meridhoi.

Maka dari itu ya sahabatku, alangkah baiknya perbanyak untuk mengingat Allah sehingga perasaan suka ke lawan jenis itu tidak menguasai hati dan pikiran kita.
Mungkin cukup dulu tulisan saya mengenai ‘perasaan’ ya sahabatku. Semoga ini bermanfa’at, saya sangat berharap sahabatku semua tidak lupa untuk bersyukur dan beristighfar pada hari ini. iya bersyukur karena masih diberikan kesempatan, istighfar karena melakukan kesalahan baik secara segaja ataupun tidak disengaja seperti memikirkan orang lain misalnya. Eh!

Hati-hati loh baper, nggak apa-apa sih baper selama sahabatku ini meluangkan semuanya di atas sajadah. Everything gonna be okay, right? Semangat ya sahabatku semua, terus berdo’a dan lakukan ibadah sebaik mungkin.

Semoga sahabatku semua dirahmati Allah Subhanahu wata'ala. Aamiin
Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Jumat, 10 Maret 2017

Allah Selalu Menunggu Taubat Kita


Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarrakatuh

Alkhamdulillah begitu banyak kesempatan yang masih diberikan Allah pada detik ini. Semoga yang membaca  tulisan saya ini selalu dirahmati Allah Subhanahuwata'ala. Aamiin.

Ini kisah saya ketika berjumpa dengan beberapa kawan dan tentang dosa. Saya tidak mengerti bagaimana teman-teman disana menanggapi soal dosa tersebut. Bahkan walaupun kecil, astaghfirullah balasannya subhanallah kita pun tidak mampu. Merasakan panasnya bumi saja kita masih banyak yang mengeluh, benar kan? Bagaimana panasnya api neraka yg puluhan kali lipat panasnya. Panas bumi hanya lebih kecil dari atom dan itu belum apa-apanya panasnya api neraka. Yang pernah saya dengar, api sebesar biji zahrah saja bisa meluluhlantahkan bumi dan 7 langit bagaimana keadaan didalam sana. Na'udzubillah min dzalik.

Kembali ya ke masalah dosa, beberapa teman masih menganggap dosa itu sepele. Memang melakukannya itu sangat mudah, itu semua bujukan setan. Kalau kita tidak bisa menahan perbuatan dan mengikuti nafsu yasudah tempatnya sudah jelas dimana. Al-Qur'an dan Al-Hadits banyak yang menyinggung soal tempat akhir perbuatan dosa.

Ada salah satu teman saya di kantor, dia suka sekali untuk menggoda terutama saat ada yang puasa sunnah. Bagi dia niatnya bercanda. Kalau bagi saya itu sudah keterlaluan, saya sempat bilang "itu dosa loh". Apa yang dia katakan, "halah dosa nanti bisa taubat". Astaughfirullah, segampang itu kah? Subhanallah, seolah-olah seperti mempermainkan apa yang Allah berikan, yaitu kesempatan. Belum tentu kan detik itu kita masih di dunia, tidak ada yang bisa menjamin. Hanya Allah yang mengetahui.

Ada lagi, kisah ini saat saya masih kuliah. Waktu itu saya habis istirahat menuju ke kelas, saat itu memang waktunya cuma selisih 1-2 jam jadi tanggung kalau mau balik kos.Ya seperti biasanyalah, ngumpul sama teman-teman. Dan saya cukup kaget saat itu mendengar teman ikhwan bilang "besok itu pada masuk neraka dulu nanti surga, jadi santai" Ya Allah, siapa yang mau masuk neraka. Seperti kisah seorang ustadz yang habis ngisi tausiyah dimasjid, pulang sampai rumah dia meninggal. Dia masuk neraka hanya karena ngambil batang lidi tanpa ijin  dan dia  teriak-teriak nggak kuat. Padahal itu siksa yang paling ringan, dia nginjak batu dan kepalanya melepuh seperti air yang mendidih. Astaghfirullah. Kok mudah banget ya bilang seperti itu, nggak habis pikir sebenernya.

Dosa itu bukan hal yang sepele  tapi kenapa banyak orang yang sangat meremehkan akan hal itu. Bagi saya, menanggung beban beberapa ton saja tentu tidak mampu bagaimana dengan dosa yang bisa seberat bumi seperti buih di lautan, seluas langit, sebesar gunung. Bagaimana kita bisa menanggung beban dosa tersebut???

Ya Allah, ampunilah dosa kami. Sungguh ya Allah kami tidak mampu menahan panasnya api neraka, selamatkan kami ya Allah. Ampunilah kami, hapuskanlah dosa-dosa kami. Aamiin

Saya hanya ingin, teman-teman menyadari dosa itu bukan hal yang sepele dan ringan. Pertanggung jawabannya di akhirat sungguh berat. Saya sendiri tidak bisa membayangkan hal itu, astaghfirullah na'udzubillah min dzalik, semoga kita semua tidak tergolong umat yang masuk neraka ya. Aamiin

Maka dari itu, saya ingin mengajak teman-teman untuk senantiasa perbanyak istighfar. Bertaubat setiap saat, Nabi Muhammad pun selalu meminta ampunan kepada Allah padahal kita tahu sendiri Nabi Muhammad  shallallahu 'alaihi wassalam adalah orang paling mulia, paling suci. Masa kita sebagai umatnya kenapa tidak mencontoh beliau.

Mungkin cukup ya, astaghfirullah dosa yang kita tanggung suatu saat akan ada balasannya. Mari kita bertaubat. Saya sudah tidak mampu untuk menuliskan lebih banyak tentang hal tersebut.
Terimakasih yang sudah berkenan meluangkan waktunya untuk membaca tulisan ini, semoga bermanfaat untuk teman-teman.

Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Rabu, 08 Maret 2017

Allah Itu Baik Banget Sama Hamba-Nya

Assalamua'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Pada kesempatan kali ini saya ingin sekali cerita habluminallah (hubungan dengan Allah). Jujur saja, saya sebenernya tidak sanggup untuk menuliskan ini, namun saya akan membagikan tulisan ini kepada kalian.

Ini bermula dari setiap jejak langkah untuk berhijrah. Semua mengalir dengan baik namun saya sendiri kadang belum bisa istiqomah (masih berusaha), kadangkala saya juga futur. Mungkin cukup ya kalau soal ini, tidak ingin saya menceritakan sesuatu hal  tersebut lebih lanjut cuman takut nanti malah jatuhnya ke riya’. Ok SKIP!

Ini beberapa waktu yang lalu ketika  saya merenungkan diri saya sendiri, begitu banyak dosa yang telah saya perbuat. Saya teringat dengan tausiyah yang disampaikan oleh ust. Tengku Hanan Attaki, dalam tausiyah singkatnya berkata “Allah berfirman kepada hamba-hambanya yang banyak dosa seperti kita yang pernah minum khamr, yang pernah berzina, yang pernah membunuh, yang pernah melakukan dosa diam-diam. Orang yang banyak dosa, hina dinar. Allah bilang “Ya ibaadi”, ya hambaku, lembut sekali  panggilan Allah. Bukan, hai manusia!, Hai orang-orang berdosa!, hai orang-orang hina! Allah bilang ‘Qul ya ibaadi yalladzi asrafu ‘ala anfusihim’ (QS. Az-Zumar:53). Hai hamba-hambaku yang berdosa, tidak! Allah bilang kepada kita Hai hamba-hambaku yang melampaui batas. Lembut sekali perkataan Allah. Sudah berdosa namun Allah tetap memanggil kita ‘Hamba’”

Setelah mendengar tausiyah tersebut, saya merasa begitu hina. Bahkan saya sendiri malu untuk menyebut nama Allah, karena Dia begitu suci nan Agung sedangkan saya hanya seorang hamba yang penuh dosa. Namun, kalau tidak kepada-Nya, menyebut-Nya, menangisi-Nya karena perbuatan dosa kita, mendekati-Nya kepada siapa lagi kita harus meminta tolong baik di dunia maupun akhirat.  Padahal Dia sangat baik, iya sangat baik. Dia sebenarnya berjarak sangat dekat bahkan dekat sekali dengan nadi kita, Dia selalu mendengarkan keluhan kita, Dia selalu mengawasi dan memperhatikan perbuatan kita, namun kenapa kita seolah-olah Dia tidak berada didekat kita. Astaghfirullahal’adzim, begitu hina diri ini ya Allah.

Kenapa diantara kita banyak yang menjauh dari-Nya padahal Dia begitu dekat, kenapa kita pura-pura cuek padahal Dia selalu memberikan petunjuk bagi yang dikehendaki-Nya. Sungguh, saya sendiri juga sangat merasa berdosa mengabaikan Allah karena surga dunia yang fana ini. Dia memberikan banyak petunjuk seolah-olah Dia dihadapan kita dan bilang “Ini tidak baik untukmu” walaupun diawal kita merasa tidak suka namun sesungguhnya itu adalah baik untuk kita. Terkadang pula, Allah memberikan petunjuk “Ini lho yang sedang kamu cari, amalkanlah” Masya Allah, indah banget yah. Kebaikan Allah adalah sebuah hal yang sangat luar biasa padahal kita sering melakukan dosa. Dia baik banget sama hamba-Nya. Masya Allah! Allahu Akbar!

Dia begitu baik, jika kalian bisa merasakan kedekatan Allah. Sungguh, itu adalah sebuah perasaan yang susah sekali untuk diungkapkan. Banyak ustadz yang mengatakan bahwa jika kita dekat dengan Allah, maka nikmat itu sungguh luar biasa. Dan ini, bisa kalian rasakan sendiri jika teman-teman mau mendekatkan diri dan memperbaik diri karena Allah.
Sungguh, air matapun tidak cukup untuk meratapi dosa dan rasa malu kita kepada Allah. Air mata tiada henti menetes mengingat segala perbuatan yang kita perbuat serta kebaikan yang Allah berikan kepada kita.

Mungkin itu saja yah, kalau ditedrusin jujur saja saya nggak sanggup. Ingat dosa terus mikirnya saat menghdap  Allah diakhirat kelak bagaimana. Hancur lebur pokoknya, diri ini bukan apa apanya daripada kalian. Aku yakin kalian memiliki hati yang mulia dan ingin rasanya berkumpul dengan kalian di surga kelak. Aamiin.

Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarkatuh ๐Ÿ˜Š

Sabtu, 04 Maret 2017

Nggak Ada Salahnya Dengerin Nasheed Ini! Tenang Dengan Lantunan Dan Ajakan Untuk Mengingat Allah

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah saya masih diberi kesempatan untuk menuliskan ratusan rangkain kata yang Insha Allah bermanfaat. Saya sendiri tidak ingin menulis sebuah diary yang membual dan sia-sia, saya hanya ingin berbagi tulisan yang tidak hanya bermanfaat bagi saya tapi juga orang lain.

Untuk kesempatan kali ini, saya akan membagikan beberapa nasheed yang sering saya dengarkan atau sebuah syair yang mampu mengingat Allah. Tapi sebaiknya sih, lebih sering mendengarkan murottal yah, karena pahala mendengarkan bacaan Al-Qur’an sama halnya dengan yang membaca. Hehe

Tapi tidak ada salahnya kan, ketika sedang bekerja atau belajar terkadang boring bisa sisipin satu atau beberapa nasheed diantara surat-surat dalam Al-Qur’an yang sedang didengarkan. Selain lagu Maher Zain, Raihan ada beberapa penyair yang saya suka, mungkin ini bisa menjadi bahan rekomendasi teman-teman ya. Oiya nasheed yang saya rekomendasikan ini biasanya menggunakan bahasa Inggris jadi, kalau nggak ngerti artinya bisa translate sendiri ya. Saya mah belum ahlinya. Hehe

A. Omar Esa

Saya sangat suka nasheed yang dibawakan oleh Omar Esa ini, selain memiliki suara yang merdu dan halus, nasheed-nasheednya itu menyentuh. Terkadang ada beberapa nasheed yang menyejukkan karena mengajak untuk mengingat Allah dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam. Bahkan Omar Esa juga mencover lagu-lagu barat yang diganti liriknya dengan mengingat Allah.

Judul nasheed dari Omar Esa yang sering saya dengarkan diantaranya:
1. Dawah (ft Muslim Belal)
2. Syria You Are Not Alone (ft all artist)
3. Let’s Pray
4. Happy (CoverHappy ‘Pharrel William)
5. Muhammad (Peace Upon Him)
6. See You again (cover ‘See you again’ Wiz Khalifa)
7. Mawlaya Salli
8. The One and Only
9. The Story of Taif
10. Ya Rabbi
11. Tum Hi Ho (Cover 'Tum Hi Ho')
12. Hello (Cover 'Hello' by Adelle)

Yang no. 11 dan 12 saya cuma dengerin via youtube. Mungkin temen-temen bisa mencarinya sendiri yah, nggak perlu saya bantuin kan? Hehe. Saya mah masih gaptek ๐Ÿ˜…

B. Khaled Siddiq


Yang biasanya menganggap rap itu adalah hal yang tabu, berbeda dengan halnya khaled Siddiq. Justru ia  membawakan nasheed dengan unsur rap didalamnya. Tentu rap nya bukan yang biasanya ada pada lagu-lagu barat atau hip-hop pada umumnya ya. Kalau rap pada lagu-lagu pada umumnya menggunakan kata-kata kasar justru khaled Siddiq ini menggunakan kata-kata yang menuntun kita agar selalu mengingat Allah. Masya Allah.

Dari segi suara, khaled Siddiq memiliki suara yang dimiliki pada orang kulit hitam pada umumnya. Suaranya sedikit berat namun nyaring, eh tapi jangan terfokus ke suaraya saja ya. Isi nasheednya itu yang sangat penting soalnya ajakan untuk mengingat Allah.

Judul-judul nasheed Khaled Siddiq yang saya suka diantaranya:
1.Jahiliyah
2. My Love
3. On Deen
4. Ready or Not
5. The Moon
6. Home

Selain itu ada juga beberapa yang saya suka seperti, Muhammad Al Muqit, kalau nasheed ini biasanya menggunakan bahasa Arab. Lalu saya suka Raef, dia sempat safari ramadhan di Indonesia tahun lalu loh. Hihi. Ada juga Labbayk, Humood yang Kun Anta (Familiar banget lagunya ya)

Mungkin cukup dulu kali ya, kalau ada yang  baru atau ada yang saya suka nanti bakal saya share lagi.
Semoga Bermanfaat.

Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh ๐Ÿ˜Š