Jumat, 10 Maret 2017

Allah Selalu Menunggu Taubat Kita


Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarrakatuh

Alkhamdulillah begitu banyak kesempatan yang masih diberikan Allah pada detik ini. Semoga yang membaca  tulisan saya ini selalu dirahmati Allah Subhanahuwata'ala. Aamiin.

Ini kisah saya ketika berjumpa dengan beberapa kawan dan tentang dosa. Saya tidak mengerti bagaimana teman-teman disana menanggapi soal dosa tersebut. Bahkan walaupun kecil, astaghfirullah balasannya subhanallah kita pun tidak mampu. Merasakan panasnya bumi saja kita masih banyak yang mengeluh, benar kan? Bagaimana panasnya api neraka yg puluhan kali lipat panasnya. Panas bumi hanya lebih kecil dari atom dan itu belum apa-apanya panasnya api neraka. Yang pernah saya dengar, api sebesar biji zahrah saja bisa meluluhlantahkan bumi dan 7 langit bagaimana keadaan didalam sana. Na'udzubillah min dzalik.

Kembali ya ke masalah dosa, beberapa teman masih menganggap dosa itu sepele. Memang melakukannya itu sangat mudah, itu semua bujukan setan. Kalau kita tidak bisa menahan perbuatan dan mengikuti nafsu yasudah tempatnya sudah jelas dimana. Al-Qur'an dan Al-Hadits banyak yang menyinggung soal tempat akhir perbuatan dosa.

Ada salah satu teman saya di kantor, dia suka sekali untuk menggoda terutama saat ada yang puasa sunnah. Bagi dia niatnya bercanda. Kalau bagi saya itu sudah keterlaluan, saya sempat bilang "itu dosa loh". Apa yang dia katakan, "halah dosa nanti bisa taubat". Astaughfirullah, segampang itu kah? Subhanallah, seolah-olah seperti mempermainkan apa yang Allah berikan, yaitu kesempatan. Belum tentu kan detik itu kita masih di dunia, tidak ada yang bisa menjamin. Hanya Allah yang mengetahui.

Ada lagi, kisah ini saat saya masih kuliah. Waktu itu saya habis istirahat menuju ke kelas, saat itu memang waktunya cuma selisih 1-2 jam jadi tanggung kalau mau balik kos.Ya seperti biasanyalah, ngumpul sama teman-teman. Dan saya cukup kaget saat itu mendengar teman ikhwan bilang "besok itu pada masuk neraka dulu nanti surga, jadi santai" Ya Allah, siapa yang mau masuk neraka. Seperti kisah seorang ustadz yang habis ngisi tausiyah dimasjid, pulang sampai rumah dia meninggal. Dia masuk neraka hanya karena ngambil batang lidi tanpa ijin  dan dia  teriak-teriak nggak kuat. Padahal itu siksa yang paling ringan, dia nginjak batu dan kepalanya melepuh seperti air yang mendidih. Astaghfirullah. Kok mudah banget ya bilang seperti itu, nggak habis pikir sebenernya.

Dosa itu bukan hal yang sepele  tapi kenapa banyak orang yang sangat meremehkan akan hal itu. Bagi saya, menanggung beban beberapa ton saja tentu tidak mampu bagaimana dengan dosa yang bisa seberat bumi seperti buih di lautan, seluas langit, sebesar gunung. Bagaimana kita bisa menanggung beban dosa tersebut???

Ya Allah, ampunilah dosa kami. Sungguh ya Allah kami tidak mampu menahan panasnya api neraka, selamatkan kami ya Allah. Ampunilah kami, hapuskanlah dosa-dosa kami. Aamiin

Saya hanya ingin, teman-teman menyadari dosa itu bukan hal yang sepele dan ringan. Pertanggung jawabannya di akhirat sungguh berat. Saya sendiri tidak bisa membayangkan hal itu, astaghfirullah na'udzubillah min dzalik, semoga kita semua tidak tergolong umat yang masuk neraka ya. Aamiin

Maka dari itu, saya ingin mengajak teman-teman untuk senantiasa perbanyak istighfar. Bertaubat setiap saat, Nabi Muhammad pun selalu meminta ampunan kepada Allah padahal kita tahu sendiri Nabi Muhammad  shallallahu 'alaihi wassalam adalah orang paling mulia, paling suci. Masa kita sebagai umatnya kenapa tidak mencontoh beliau.

Mungkin cukup ya, astaghfirullah dosa yang kita tanggung suatu saat akan ada balasannya. Mari kita bertaubat. Saya sudah tidak mampu untuk menuliskan lebih banyak tentang hal tersebut.
Terimakasih yang sudah berkenan meluangkan waktunya untuk membaca tulisan ini, semoga bermanfaat untuk teman-teman.

Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

1 komentar:

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Posting Komentar