Jumat, 15 September 2017

Cantikmu Buat Apa Wahai Muslimah?

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Sepertinya saya belum membahas mengenai kecantikan ya disini? Baiklah, saya mau curhat sedikit mengenai hal tersebut.

Apa kalian merasa cantik? Pasti semua orang merasa dirinya cantik, bukan? Kalau kata orang tuaku sih aku cantik. Hehehe, iya iyalah namanya orang tua iya kan? Pasti akan bilang seperti itu karena memang menganggap anaknya lebih cantik daripada yang lainnya. Devinisi cantik sebenarnya sangat luas ya, namun cantik saat ini banyak berkiblat dengan gaya orang Korea padahal cantik itu bisa natural aja asalkan kalian merawat diri secara rutin yang penting bersih, menurutku itu sudah cantik kalau melihat dari fisik ya. Dan sekarang ini, banyak kok perempuan yang wajahnya cantik, merah merona, alisnya rapi, putih dan banyak lagi deh. Bahkan semua kelihatan sama saja, saya pun kadangkala kesulitan juga untuk membedakan. Tapi coba deh dipikirkan kembali, cantik kalian itu sebenarnya buat apa sih?

Kadang saya tidak habis pikir dengan perempuan terutama muslimah ya yang zoom in foto selfie dia langsung di upload di sosial media. Mungkin bagi dia sebuah kepuasan diri ya atau bisa jadi dia menganggap ‘ini kan fotoku, kamu mau anggep apa aja ya terserah kamu’ Astaghfirullah. Banyak hal yang perlu diketahui kalau foto kita bisa menyebabkan sebuah bencana baik buat orang lain ataupun buat diri sendiri.

Foto yang diperlihatkan ke orang lain bisa saja menimbulkan kebencian, iri atau bahkan nafsu bagi laki-laki yang melihatnya. Kita tidak sadar apa yang telah kita perbuat namun malaikat tidak tidur begitu pula Allah yang 24 jam nonstop ngawasin. Bukankah itu mengakibatkan dosa? Iya, karena sudah membuat orang lain berdosa disebabkan oleh foto diri kita. Nggak salahnya kan untuk menjaga diri dan menahan untuk tidak mengupload ke sosial media. “Apa urusanmu ikut campur?” Mungkin itu yang kalian lontarkan pada saya saat ini, tapi saya hanya ingin mengingatkan kalian demi kebaikan dan keselamatan kalian.

Jujur ya, saya terkadang merasa risi ketika seorang laki-laki bilang kalau saya cantik. Pede sekali ya saya bisa bilang begitu. Ehhmm, itu kembali lagi penilaian kalian terhadap saya namun disini saya cuman ingin berbagi pengalaman saja. Dan saya juga kurang tahu, apakah orang itu bercanda atau bagaimana namun menurut saya kalau laki-laki itu sudah berkata semacam itu berbarti dia telah melibatkan nafsunya. Astaghfirullah.

Bahkan sempat saya berfikir untuk memakai cadar, namun saya belum siap karena saya belum kuat mental untuk mendapatkan penilaian dari orang lain terutama orang terdekat saya. Maka dari itu, saya ganti menggunakan masker ketika keluar. Saya merasa takut ketika orang (lawan jenis) menatap saya, takut disini bukan takut mau diapain ya tapi takut karena Yang Maha Esa. Saya takut akan menyebabkan orang tersebut dosa karena saya, makanya saya berhenti upload diri saya sendiri atau nampakin muka di depan umum. Paling keluar cuma bedakan sama memakai lipstik tipis. Toh, kecantikan seseorang itu tidak perlu diumbar kan. Lagian pada akhirnya kecantikan itu hanya sementara. Ya, kalau kita sudah tua kulit akan mengeriput tentu kita bakal dikatain tua dan sudah tidak menarik lagi. Tapi, kalau kita mempercantik akhlak, Insya Allah dimata Allah kita cantiknya luar biasa. Insya Allah.

Teman-teman muslimahku yang cantik, upload foto selfie atau foto-foto yang memperlihatkan kita bisa menyebabkan penyakit ‘ain loh. Penyakit ‘ain??? Yang pernah saya denger, penyakit ini datangnya lebih cepet dari takdir. Misalkan nih ya, banyak tuh ibu-ibu muda yang lagi seneng-senengnya sama bayinya sampai nggak dasar di upload dengan jumlah yang banyak. Eh tiba-tiba bayi kecil kita tersebut menangis atau demam atau penyakit yang tidak diketahui. Itu bisa disebabkan oleh penyakit ‘ain yang datangnya dari orang yang memuji atau iri terhadap bayi kita. Maka dari itu, ketika kita kagum sama seseorang sebaiknya mengucapkan “Masya Allah atau tabarakallah”

Itu contoh simpelnya yah, atau bisa terjadi pada diri kita. Yang biasanya kita tidak pernah berjerawat eh kok semakin hari semakin banyak. Itu bisa saja karena foto yang kita sebar di sosial media. Ini lah salah satu alasan kenapa saya tidak mau upload atau menampilkan wajah saya. Hehe. Duh gimana gitu ya, sayang rasanya kalau wajah rusak karena penyakit ‘ain. Besok kalau ketemu dengan calon suami bagaimana, iya kan? Hehehe. Abaikan yang satu ini :D
Selain menyebabkan penyakit ‘ain, juga bisa menyebabkan kejahatan lainnya. Tentu kita sering dong mendengar cyber crime di dunia maya. Bisa saja, foto pribadi kita digunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan kejahatan. Saya pernah memergoki seseorang di facebook yang menggunakan foto teman saya. Bahkan saya sendiri juga pernah mengalami hal yang serupa namun saya tidak ingin menceritakannya karena itu wilayah privasi saya dan menyangkut orang lain. Takutnya malah ghibah kan malah bahaya. Hehe.

Yang membuat saya sedih bahkan menjadi sebuah tamparan keras bagi saya adalah begitu mudahnya seorang perempuan menyibukkan diri hanya karena kecantikan namun tidak sibuk untuk memperbaiki diri agar lebih cantik akhlaknya. Mungkin bukan saya saja, mungkin kalian juga berpikiran hal yang sama dengan saya? Saya merasa takut ketika menghadap di akhirat kelak ketika kita berada di padang mahsyar. Dulu yang kita banggakan di dunia, tidak ada artinya di akhirat kelak. Astaghfirullahal’adzim.

Kadang kita juga merasa lalai, kita pengennya dapet seorang laki-laki yang bisa menjaga pandangannya. Tapi kita sendiri yang menyebabkan seorang laki-laki tersebut tergoda karena foto selfie kita sendiri. Kok kesannya egois banget ya. Ehhm...kembali lagi nih soal jodoh. Duh lagi-lagi balik lagi ke yang satu ini, nggak apa-apa deh disinggung dikit. Kita kan sering mendengar kalau jodoh itu cerminan diri, mau gitu laki-laki yang suka mantengin foto selfie perempuan lain? Kita marah laki-laki (suami) kita ketika lihat jejeran foto selfie orang lain, sedangkan kita malah suka cekrek selfie upload cekrek selfie upload -__- bukankah imbang ???

Biar imbang kebaikannya, kita ngaca sama diri sendiri kita. Kita bersolek merawat diri itu buat siapa? Kalau yang sudah berpasangan halal, mulia bener ini perempuan selalu dandan cantik buat suaminya. Lah kalau yang single? Kalau yang single, merawat atau mempercantik diri itu penting karena kodratnya perempuan memang selalu bersih ya. Nah, bisa juga buat persiapan kalau menikah kelak. Asalkan dandannya nggak menor aja sih biar nggak memikat orang lain. Tapi beda kalau udah cantik dari bayi, mau dandan sama nggak pasti sama aja kan? Solusinya ya menjaga diri, udah gitu aja sih.

Saya cuman bisa menghela nafas, soalnya ini juga sebagai pengingat diri saya pribadi. Kadang ngomong itu gampang sekali ya tapi giliran dilakuin sulitnya subhanallah.  Tapi, nggak ada salahnya untuk belajar. Cantik akhlak dan cantik fisik harus seimbang jangan cuma fokus cantik fisik saja ya. Jangan.

Oya, saya punya sedikit tips buat pada muslimah. Katanya pengen mukanya glowing dan bebas jerawat kan? Kalian bisa melakukan cara-cara berikut: Satu, jaga pola makan. Kedua, minum air putih yang banyak. Ketiga, jaga wudhu. Keempat, shalat malam. Insya Allah, mengamalkan cara tersebut muka bakal berseri-seri dan kelihatan fresh.

Sebenernya ini soal kekhawatiran saya jadi saya curhatnya panjang banget. Kecantikan itu memang bisa melalaikan dan membuat kita terlalu sibuk makanya penting sekali untuk selalu diingatkan biar nggak salah jalan.

Maaf ya kalau ada kalimat yg ngejudge gitu atau yang nggak ngenakin. Maaf banget, silahkan tegur saya kalau saya melakukan kesalahan dalam penulisan. Terimakasih bagi siapa saja yang berkenan membaca, semoga selalu dirahmati Allah subhanahu wata'ala. Aamiin

Rabu, 13 September 2017

Suratku Untuk Kamu, Calon Imamku

Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Hai kamu...
Entah siapa saat ini, aku sangat menunggu kehadiranmu. Tahu kah? Rindu menyesakkan dada ketika menyebut namamu dalam do’a tanpa tahu siapa kamu sebenarnya. Namamu, dimana kamu tinggal semua masih rahasia. Tapi kenapa aku begitu rindu ingin berjumpa denganmu? Ini lah semua ujian bagiku yang sedang menunggu sebuah penantian. Aku hanya yakin bahwa Allah akan mempertemukanku denganmu di waktu dan disaat yang tepat.

Kamu...
Apa kesibukanmu sekarang? Aku berharap kamu sibuk bermunajat di setiap sepertiga malam, menyibukkan diri berduaan dengan Pencipta Semesta Alam. Bukankah berbicara berdua dengan-Nya adalah sebuah moment teromantis yang pernah ada di dunia? Aku pun sama, saking cintanya aku pada-Nya aku memohon setiap akan tidur untuk berjumpa dengan-Nya disepertiga malam. Begitu lah cintaku pada-Nya yang bisa aku jelaskan walaupun itu belum apa-apa dibandingkan cinta-Nya kepada hamba yang Ia kehendaki. Aku harap kamu selalu curhat kepada-Nya, karena aku ingin kita berjumpa karena-Nya. Cintailah Dia maka aku akan mencintaimu dengan tulus.

Kamu...
Yang kelak akan menjadi imam dalam rumah tanggaku. Aku harap, kamu sekarang selalu menjaga pandangan karena aku disini juga berusaha menjaga pandanganku walaupun aku juga masih belajar. Begitu banyak perempuan selalu menyapamu tapi yakinlah dari sekian banyak perempuan itu, aku disini sedang menantimu. Aku hanya yakin bahwa kamu tidak akan berpaling kepada perempuan-perempuan itu, karena kamu adalah jodohku. Begitu lah janji Allah, Dia yang telah menuliskan kita di lauh Mahfudz. Tidak mungkin untuk bertukar dengan cara apapun. Saat ini aku sedang berusaha memantaskan diri karena aku ingin berjumpa denganmu dalam keadaan baik. Karena Allah telah berjanji bahwa perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik. Semoga, kamu selalu menjaga pandanganmu dan sedang memantaskan diri agar kelak kita bisa berjumpa dalam keadaan yang baik sesuai dengan perintah-Nya.

Kamu...
Yang akan menjadi ayah dari anak-anakku. Jadilah seorang laki-laki yang seperti Rasulullah shallallahu ‘alaihiwassalam. Walaupun aku sadar, bahwa tidak ada orang yang memiliki akhlak sempurna seperti beliau namun sungguh mencontoh akhlak rasul adalah perbuatan yang mulia. Aku sendiri pun selalu rindu ingin melihat beliau terutama ketika sebuah rewiyat menceritakan tentang beliau. Sungguh indah akhlak beliau, jadilah laki-laki yang selalu mengikuti al-Qur’an dan sunnah. Karena kelak kamu akan menjadi ayah dari anak-anakku, karena kamu kelak akan menjadi contoh terbaik bagi keluargamu.

Kamu...
Apakah kamu lelah bekerja? Jika iya, ingat lah bahwa setiap tetesan keringatmu kelak menjadi saksi di akhirat. Maka, jadikanlah segala usaha sebagai ibadah karena kelak ia akan menolongmu. Begitu juga kelak, ketika kamu membanting tulang untuk kebutuhan keluargamu. Niatkan lah itu semua untuk beribadah kepada Allah bukan karena keluargamu karena kelak kamu hanya akan menghadap kepada-Nya dengan beban keluarga dibelakangmu. Tanggung jawabmu sungguh berat tapi disini aku akan selalu bersamamu jika kita sudah dalam ikatan halal.

Hai kamu...
Kapan kamu akan datang? Aku harap kita berjumpa ketika benar-benar mengenal Allah dan Rasulullah dengan baik. Dengan begitu aku mampu mencintaimu dengan sempurna. Sebab, ridha suami adalah ridha Allah bagiku kelak.

Kamu...
Tegurlah aku kelak jika aku melakukan banyak kesalahan. Apabila aku berbicara lantang, lembutkanlah aku dengan caramu. Jika aku kasar, haluskanlah aku dengan sikapmu yang lembut. Jika aku keras kepala, redakan aku dengan do’a-do’amu. Sungguh aku hanya ingin mendapatkan ridha darimu kelak, calon imamku.

Disini, aku akan berusaha belajar dan meneladani dari Khadijah, Aisyah, Maryam dan Fatimah binti Muhammad saw. Karena perempuan-perempuan itu adalah perempuan yang paling mulia dan sudah dijanjikan surga. Walaupun aku bukanlah perempuan yang memiliki akhlak yang sempurna namun aku akan berusaha menjadi seseorang yang bahkan bidadaripun cemburu padaku. Itu adalah cita-citaku untuk dunia dan akhiratku.

Ini lah suratku untukmu yang entah siapa kamu saat ini. Sampai bertemu di lain waktu, calon imamku. Kita akan bertatap muka saat kita benar-benar diridhai-Nya untuk bertemu. 😊

Sabtu, 02 September 2017

Mutiara Terindah Dari Allah


Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Masya Allah, saya sangat tersentuh dengan tausiyah dari Haneen Kira mengenai mutiara terindah. Setiap mendengar tausiyahnya itu selalu meneteskan air mata, kenapa? Begitu berartinya Khadijah bagi Rasulullah Shallallahu wa’alaihi wassalam. Ingin sekali saya membeli buku mengenai perempuan-perempuan yang sudah pasti diberikan rumah oleh Allah di surga seperti Khadijah. Tapi belum kesempetan sampai sekarang, saya ingin mengenal Khadijah lebih dalam lagi. Begitu mulianya Khadijah sampai Allah melalui malaikat Jibril begitu pula malaikat Jibril menitipkan salam untuk Khadijah kepada Rasulullah Shallallahi ‘alaihi wassalam. Masya Allah

Saya terharu bahkan ingin sekali menginginkan pribadi seperti Khadijah, perempuan mulia yang selalu ada untuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam. Dia perempuan yang tegar, dia menghabiskan seluruh hartanya untuk dakwah Rasulullah Shallallahu’alaihi wassalam, dia perempuan yang lemah lembut kepada beliau. Ya Allah, begitu indah perempuan shalihah seperti Khadijah.

Seperti yang telah saya singgung di atas yaitu mutiara terindah. Tentu sudah tahu siapa mutiara terindah bukan? Ya dialah Khadijah, dia telah diberikan Allah sebuah rumah di surga yang terbuat dari mutiara. Masya Allah, adakah dari kalian yang tidak menginginkan seperti Khadijah? Pasti tidak ada kan? Saya bahkan menginginkan hal yang sama tapi kesetiaan beliau, ketaatan beliau, kepatuhan beliau terhadap suaminya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam belum ada yang bisa menggantikan posisi Khadijah di hati Rasulullah. Bahkan ketika Khadijah mau meninggal, dia berkata kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, aku perempuan tua, aku lemah.  Aku ingin dukung, aku ingin kuatkan perjuanganmu. Kalau aku harus wafat dan tulangku bisa kau jual dengan dinar dan dirham untuk membantu agamamu, lakukan Ya Rasulullah” Bahkan di akhir hayatnya, spirit Khadijah dalam mendukung suaminya tidak pernah pudar sama sekali.

Dialah perempuan yang tidak pernah dilupakan oleh Rasulullah Shallallahi ‘alaihiwassalam. Ketika Rasulullah sudah menakhlukkan Mekkah, Mekkah sudah ditangan Rasulullah. Beliau tidak lantas tinggal di rumah untuk beristirahat, melainkan beliau mendirikan tenda di samping makam Khadijah.
“Aina Mitlu Khadijah?” Kata Rasulullah. “Adakah perempuan seperti Khadijah, dimana aku harus mencari perempuan seperti Khadijah. Dia selalu dukung aku ketika aku disakiti, dia memberikan rasa aku berharga, aku didukung, aku dicintai, aku diterimah dan aku didukung” Beliau tidak pernah melupakan Khadijah, bahkan cintanya tidak pernah pudar. Karena Khadijah adalah perempuan yang selalu disampingnya, dia tidak pernah mengeluh, dia selalu tersenyum dan tersenyum. Dia adalah perempuan yang tidak meneriaki suaminya. Itu lah kenapa Allah memberikan sebuah rumah di Surga kepada Khadijah.

Semoga kita semua bisa mencontoh pribadi mulia seperti Khadijah. Untuk kalian para muslimah begitu pula saya pribadi, patuhlah kepada suami dan jangan pernah meneriakinya. Bersikaplah lemah lembut dan selalu tersenyum.

Masya Allah, pribadi Khadijah, ruh Khadijah dalam mendukung Rasulullah adalah sebuah pribadi yang harus kita contoh. Semoga kita selalu dilunakkan hatinya agar bisa bersikap lemah lembut seperti Khadijah. Amiin

Kali ini saya sedikit sekali ya menuliskan sebuah curahan hati saya pribadi. Ya, saya sangat tersentuh dengan pribadi Khadijah bahkan saya ingin belajar seperti Khadijah. Setiap mendengar perjuangan, dukungan dan kesetiaan Khadijah, saya tidak kuat untuk menahan air mata. Semoga tulisan ini bisa menjadi pelajaran dan inspirasi bagi kalian, para muslimah agar bisa bersikap lemah lembut terhadap suami dan terus mendukung suami di jalan yang benar.

Mungkin itu dulu saya ya, terimakasih sudah berkenan untuk membaca curhatan saya ini. Hehe.
Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wwabarakatuh

Jumat, 01 September 2017

Indahnya Hijab Bagi Muslimah

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah saya bisa berkesampatan menulis lagi disini 😊 Kali ini saya akan membahas tentang  hijab, walaupun sudah saya sampaikan ya tapi itu bukan dari tulisan saya melainkan dari penggalan postingan dari sebuah akun tausiyah khusus perempuan. Dan kali ini saya mau curhat mengenai hijab. Hehe

Alhamdulillah, saya mulai mengenakan hijab itu ketika saya masih smp. Saat itu memang sebuah tuntutan karena sekolah saya diharuskan memakai hijab tapi alhamdulillahnya itu kebawa dalam kehidupan sehari-hari saya. Hijab selalu saya pakai ketika keluar rumah, hal itu membuat saya jauh lebih percaya diri. Saya belum mengetahui keistimewaan dari hijab namun yang saya tahu saat itu adalah hijab merupakan kewajiban bagi  seorang perempuan dalam Islam.

Siapa bilang kalau memakai hijab harus hatinya dulu yang dihijabi. Salah, buktinya saya, hehe. Saya mengakui bahwa saya berhijab saat itu belum seutuhnya berhijab karena hati saya masih jelek bahkan ilmu agama aja masih pas-pasan. Tapi bukan berarti sekarang hatinya udah baik dan ilmu agama bagus ya? Bukan, justru saat ini saya sedang belajar cara memantaskan diri melalui ilmu agama yang saya dapat, Insya Allah akan merubah hati atau perilaku kita dalam kesehariannya.

Dulu saya pernah kok pakai pakaian yang ketat seperti kaos, celana jeans dan kerudungpun belum menutup dada dengan sempurna. Saya juga melalui proses itu tapi alhamdulillah, Allah memberikan jalan yang sangat istimewa. Saya sudah diketukkan hatinya sejak masih sekolah untuk mengenakan hijab walaupun perilaku atau sifat saya masih jauh dari kata baik. Allah memberikan jalan kepada setiap hamba-Nya yang mau berusaha. Semua butuh proses dan melalui proses itu kalian akan belajar banyak hal.

Bagi kalian yang masih buka tutup hijab, sebaiknya tutup hijab kalian dengan sempurna karena dengan hijab bisa menjauhkan diri dari perbuatan maksiat. Saya dan kalian seorang muslimah adalah perhiasan yang harus dijaga keindahannya, bukan? Tidak inginkah seperti mutiara? Dia terjaga baik didalam cangkang kerang dan terlindindungi dari segala bahaya. Seperti halnya hijab, dengan hijab kalian yang seperti mutiara terjaga dari pandangan laki-laki. Ketika kita menyibakkan hijab kita, apa yang dipikirkan laki-laki? Kita tidak tahu, tapi akan jauh lebih baik untuk menjaga diri agar lawan jenis tidak memandangi kita yang bisa mengakibatkan pada dosa. Bukankah perempuan adalah perhiasan yang harus dijaga, seperti dalam sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihiwassalam, “ Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baiknya perhiasan adalah wanita shaleha” (HR Muslim)

Perintah menutup aurat bukan dari saya ya? Hehe, melainkan perintah langsung dari Allah subhanahu wata’ala. Seperti penggalan surat Al-A’raf ayat 26, “ Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik”

Riwayat untuk menutup aurat sebenarnya cukup banyak, namu saya tidak bisa menuliskan terlalu banyak. Baiklah sebagai referensi, berikut diantaranya adalah
QS. An-Nur:31 “ Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa tampak darinya dan hendaklah mereka menutupkain kain jilbab ke dadanya

Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda kepada asma’ ra, “ Wahai Asma’ sesungguhnya wanita itu apabila telah dewasa tidak layak kelihatan darinya kecuali ini dan ini (sembari beliau menunjuk ke wajah dan kedua telapak tangan beliau)” (HR Abu Daud)

Dan ini adalah salah satu hadits apabila menggunakan hijab namun masih seperti telanjang,
Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda bahwa, “ Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: satu, suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia, dan dua, para wanita yang berpakaian telanjang, berlenggak lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian” (HR. Muslim)

Potongan-potongan ayat dan hadits diatas sudah secara tegas memerintahkan kepada kita para kaum hawa untuk mengenakan hijab yang sempurna. Lalu, kalau kita lihat di berbagai negara banyak model berhijab tuh buat muslimah. Baik, selama pakaian itu masih menutup aurat dengan baik dan tidak ketat menurutku sih sah-sah saja. Hal itu merupakan sebuah khazanah dalam keberagaman umat manusia. Yang penting kita meyakini bahwa pakaian yang kita kenakan tidak mengundang perhatian atau tidak menyebabkan diri kita sombong namun tetap ingat ya tertutup dengan baik.

Curhat dikit ya, saya alhamdulillah menerima hidayah yang luar biasa ketika kuliah di semester akhir saya. Saya mulai mengenakan pakaian yang syar’i itu karena saya banyak membaca postingan dari media sosial tentang pentingnya menjaga aurat dan mengenakan pakaian yang syar’i bagi perempuan muslim. Saya sangat berterimakasih kepada admin itu yang selalu memberikan sebuah inspirasi bagi saya, semoga rahmat Allah selalu tercurahkan kepada mereka. 🙏

Alhamdulillah, setelah saya mencoba mengimplementasikan perintah Allah untuk memakai pakaian yang syar'i,  Allah selalu memberikan kemudahan baik dalam urusan dunia maupun belajar mendalami agama. Masya Allah, jika niat dikarenakan untuk menggapai ridha Allah semua itu akan mudah. Allah akan selalu memberikan jalan dari arah manapun, Masya Allah.

Sulit untuk mengekspresikan betapa baiknya Allah kepada hamba-Nya. Saya yakin, jika kalian merasakan betapa dekatnya Allah, tiap detik dalam ingatan kalian membuatmu menangis karena mengingat begitu banyak nikmat yang telah Allah berikan.

Jadi sahabat muslimahku, sampai kapan kita terus mengenakan hijab tapi tetap saja berlaku sombong, ingin dipuji karena cantik dan dikata lebih muda. Sampai kapan hijab hanya digunakan sebagai trend fashion saja, sampai kapan hijabmu benar-benar kamu gunakan karena Allah? Sampai kapan??? Sahabat muslimahku, jika sekarang kalian masih dalam proses, sungguh saya sangat bersyukur. Mungkin sekarang belum, tapi suatu saat Insya Allah hidayah akan menghampirimu, suatu saat 😊Saya sangat menghargai kalian yang sudah mau berhijab walaupun belum sempurna, setidaknya kalian sudah berusaha untuk menaati perintah Allah. Mari, belajar ilmu agama Islam lebih dalam lagi, Insya Allah kalian akan menemukan manisnya Islam selama proses belajar itu.

Kesempatan kali ini mungkin cukup dulu ya, sedikit curhatan dari saya semoga bisa memberikan sedikit saja kesempatan untuk mengoreksi diri kita sendiri. Begitu pula dengan saya, yang masih belajar seperti kalian dalam mengoreksi diri, maybe kalian jauh lebih baik dari saya. Hehe

Mohon maaf jika ada suatu perkataan yang tidak mengenakkan, tolong beritahu saya kalau ada yang salah atau tidak berkenan. Terimakasih
Wassalamu’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh