Sabtu, 19 November 2016

Aksi Damai 411 Bentuk Cinta Kita Pada Allah

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

“Nikmat Tuhan mana yang kau dustakan” (Ar-Rahman@13)

Sepertinya, disetiap aku menulis blog ada potongan surat ini ya? Hihi, cuman pengen ngingetin aja sih, jangan lupa untuk bersyukur hari ini. Oya, saya ingin bercerita sedikit tentang penistaan agama. Yah, beberapa hari lalu tepatnya 4 November 2016, Umat Islam menggelar aksi damai ke dua di Jakarta untuk menuntut keadilan kepada pemerintah soal gubernur DKI yang sempat mengatakan tentang al-maidah ayat 51 di pulau seribu.

Saya sendiri  sebenenarnya ingin ikut, tapi posisi bingung. Karena saya yakin tidak diperbolehin untuk kesana; kedua saya juga belum ijin ke kantor. Jadi, yang bisa saya lakukan adalah menyiarkan keadaan sebenarnya via media sosial terutama facebook. Sehari saya terus ngeposting tentang keadaan saudara-saudara muslim yang sedang beraksi disana.

Subhanallah, penuh kejadian yang luar biasa terjadi selama aksi damai itu berlangsung. Yakin lah bahwa ini juga ada campur tangan dari Allah. Dengan kuasa-Nya diatas para aksi damai tampak lafadz Allah. Allahu Akbar, Masya Allah. Lalu apa lagi yang harus diingkari lagi, dengan ijin Allah aksi damai ini berjalan dengan mulus.
Sepanjang aksi damai, peserta selalu mengumandangkan dzikir, shalawat dengan pakaian serba putih. Subhanallah suasana terlihat seperti di sekitar ka’bah. Saling berbagi seperti aparat yang berbagi minum, air wudhu untuk jamaah aksi damai yang ingin melaksanakan shalat adapula jamaah aksi damai yang ikut berbagi makan kepada aparat. Disitu juga ada orang china juga loh. Aa’ gym beserta santrinya juga ikut turun ke jalan sambil mungutin sampah, adapula yang bawa taneman. Takutnya nanti diliput media  terus dikatain merusak tanaman. Dan satu lagi, ketika ada orang non-muslim yang ingin melaksankan upacara pernikahan di katedral yang kebetulan tempat yang satu wilayah dengan aksi damai. Apa yang para saudara kita disana lakukan? Mencegah? Tidak. Melarang mereka lewat? Salah. Justru saudara kita disana memberikan jalan sampai mereka masuk ke dalam katedral. Subhanallah, ini bentuk toleransi bukan? Lalu kenapa dikatakan kita tidak toleransi? Astaghfirullah, maafkan mereka yang selalu memojokkan umat muslim yang turun jalan pada aksi damai 411.

Sekedar informasi sih ya, kemarin itu nggak dibayar loh. Katanya umat muslim yang aksi kemarin dibayar 500.000. Udah kitab umat Islam dihina terus  difitnah kalau aksi damai kemarin dibayar RP.500.000 perorang. Siapa yang bakal bayar sebanyak itu buat jutaan orang ??? Astaghfirullah
Sungguh itu mulut yaaa...kalau dibiarin sepertinya bakal semakin memecah belah masyarakat Indonesia deh. Sebenernya siapa sih yang memecah belah, oknum mana yang kuat membayar setiap orang 500.000 ke jutaan orang saat itu? TIDAK ADA. Ini panggilan hati, inilah ghirah umat Islam jika sudah mengusik agama kami, kitab kami, aqidah kami. Kemarin umat Islam  beraksi dengan damai, bahkan di setiap tempat terdapat komando. Komando buat jaga  para jama’ah agar tetap beraksi sesuai dengan instruksi. Ini aksi damai yang diajarin oleh Islam, benar-benar tenang. Bayangkan saja, dari belahan Indonesia berkumpul, tanpa mengenal tanpa pernah bertemu berkumpul di satu tempat. Datang karena  tujuan, rasa dan ghirah yang sama. Subhanallah, ini bentuk kuasa Allah. Baru satu ayat yang Allah tunjukkan, sudah jutaan umat yang ikut merasakan.

Saya yang hanya bisa turut ikut via media sosial saja ingin turun ke jalan ikut sama mereka, rasanya tuh Subhanallah indah. Susah banget buat mendeskripsikan suasana disana, baru kali ini saya melihat aksi yang benar-benar damai tanpa ada rusuh.

Tapi yah, saya baru benar-benar menyadari ternyata rasa yang saya rasakan tidak semua orang bisa merasakan khususnya yg beragama Islam. Ada yang beranggapan, “jangan memecahbelah rakyat Indonesia, damailah Indonesiaku” seolah-olah tidak suka dengan aksi damai. Padahal aksi damai itu cuman ingin mengaspirasikan suara kami untuk menegakkan keadilan kepada orang yang sudah menistakan Al-Qur’an, kitab kami. Ada pula yang bilang “Allah itu maha pemaaf, yaudah maafin aja ah*k” Astaghfirullah, orang seperti ah*k yang mulutnya sangat kasar seperti itu bahkan sampai mengatakan “DIBOHONGI PAKAI SURAT AL-MAIDAH AYAT 51” harus dihukum. Logikanya gini deh, kalau ibu atau anggota keluarga kamu dinistakan, apa kamu bakal diam dan memaafkan begitu saja. Saya yakin dari kalian pasti akan menghajar orang itu. Kenapa harus menuntut penista agama, karena ini juga untuk pembelajaran bagi kita semua. Takutnya, jika akan dibiarkan maka akan semakin banyak orang yang menggampangkan untuk menistakan agama orang lain. Bukankah jika dibiarkan akan memecahbelahkan rakyat Indonesia? Bukankah kalian menginginkan Indonesia damai? Tegakkan hukum yang ada di Indonesia! Ini sudah melanggar Pancasila, sila 1 “Ketuhanan Yang Maha Esa”
Kenapa saya bisa bilang seperti itu, karena ini menyangkut agama umat muslim, aqidah. Jika sudah dijelekkan/dinistakan berarti goyah sudah sila 1 dari Pancasila. Bukankah pancasila merupakan pedoman negara Indonesia?

Semoga, yang belum merasakan nikmatnya aksi damai kemarin segera dibukakan pintu hatinya dan merasakan betapa nikmatnya umat Islam berkumpul.
Oiya, kami mohon do’anya untuk aksi damai III pada 2 Desember 2016 mendatang. Jika Pak Presiden tidak memenjarakan Ah*k maka umat muslim kembali akan menyuarakan penegakan hukum. Kenapa ah*k sudah status tersangka tetap saja bebas berkeliaran bahkan berkampanye? Astaghfirullah, benar-benar yah hukum disini dikendalikan dengan tidak semestinya.
Ini bentuk suara saya ya, saya lebih percaya dengan ulama daripada omongan-omongan yang nggak sejalan namun menginginkan Indonesia damai tanpa melakukan apa-apa. Saya setuju penista agama dihukum, dipenjarakan.

Jumat, 19 Agustus 2016

Antara Kunci Rumah Dan Flashdisk



Assalamu’alaikum,
Lama sekali ya tidak bersapa disini, Alhamdulillah loh masih dikasih kesempatan buat bersapa. Sehat kan? Alhamdulillah, saya seneng jika mendengar kabar antum sehat. Sehat itu adalah nikmat yang sangat luar biasa. Tapi, Allah juga nggak berarti nggak sayang loh kalau dikasih sakit. Positif thinking saja sih kalau menurutku, soalnya Allah kasih sakit itu juga nandain Dia lagi kangen loh buat disebut namanya. Jangan nyebut do’i mulu ya, sering-sering dong nyebut nama Allah. Kok gitu sih? Iya dong, kadang Allah ngasih sakit bisa jadi dia lagi kangen sama kamu. Bayangkan saja, ada nggak sih diantara kalian saat sehat lupa ma diri, nggak merhatiin apa yang dimakan, ibadah entar-entaran, boro-boro ibadah masih sibuk dengan urusan lainnya. Ups, astaghfirullah jangan sampe ya. Utamain ibadah dulu, bukan hanya shalat kok, ibadah bisa dari niatnya. Iya, niat bekerja, niat mencari pengalaman dan sebagainya itu karena Allah. Mulai segala sesuatu dengan menyebut nama Allah.

Ngomong-ngomong soal bekerja nih ya, sudah 15 minggu yang lalu ehm bisa dibilang hampir 4 bulan yang lalu saya sempet negatif thingking sama Allah. Awalnya gini, saya bekerja di sebuah penerbitan. Saat itu saya dapat pekerjaan buat mengedit naskah buku. Dan saya juga tidak mengerti dengan hari itu, asam lambungku naik dan ketikan naskahku belum saya pindah di flashdisk so, otomatis masih disimpan di file laptop. Maka dari itu, pikiranku jadi kacau saat itu karena naskah harus dikumpul saat itu juga. Saya pun mencari alasan keluar untuk mengambil obat yang sesuai dengan resep dokter, saya nggak bohong sih soalnya obatnya memang bener-bener manjur dan cocok banget buat ngatasin asam lambungku. Saat itu juga, saya ijin sama atasanku untuk mengambil obat plus ngambil file.
Tak beberapa lama, saya ngendarain motorku dan menuju rumah. Sampai rumah, apesnya kunci rumah tertinggal. Yah, terpaksa saya harus membeli obat di apotek jadi gagal deh rencana buat ngambil file naskah di laptop. Rencana gagal saat itu, di jalan pun saya merenung. “Ya Allah, kenapa hari ini saya seperti ini ya? Sebenernya kenapa dengan saya hari ini?” Begitulah kira-kira yang saya pikirkan.

Astaghfirullah, saat itu bener-bener lelah jadi saya menyalahkan diriku sendiri, sama saja aku sudah meragukan nikmat Allah yang sudah diberikan kan? Dan akhirnya saya kembali ke kantor. Dan ternyata....
Allah ternyata baik banget, dia memberikan jalan yang sangat luar biasa. Dengan alasan ingin pulang mengambil obat padahal juga ingin ngambil file naskah yang tertinggal. Allah memberikan bantuan lain. Saat itu, saya ternyata tidak membawa flashdisk, jadi percuma saja kalau saya masuk kerumah tapi flashdisk nggak saya bawa. Firman Allah dalam surat Al-baqarah ayat 216 memang benar, begini artinya:

“Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui”

Dia memberikan caranya dengan yang saya fikir sebelumnya adalah sesuatu yang membawa sial bagiku pada hari itu. Astaghfirullah, memang seharusnya kita selalu berpositif thinking. Melalui 2 benda itu (kunci rumah dan flashdisk) Allah memberitahukanku, sata merasa saat itu Allah benar-benar menyayangiku. Tapi, saya justru malu kepada-Nya karena sudah bernegatif thinking terhadap nikmat-Nya. Maafkan diri ini Ya Rabb.
Syukron, mungkin ini dulu ya yang bisa aku sharing sama kalian. Semoga bermanfaat. Saya yakin, Allah selalu menyayangimu walaupun kamu sempat berbuat buruk kepada-Nya asalakan kamu sendiri juga senantiasa ingat Dia. Kamu ingat Dia saja, Allah sudah sangat bahagia apalagi kalau kamu terus mendekati-Nya.

Eh iya, ada yang selalu mencemaskanmu loh....Iya, walaupun kamu kadang lupa tapi dia sangat merindukanmu untuk bertemu. Bahkan dia akan sangat sedih kalau kamu tidak mengingat Allah. Yap, tahu dong siapa? Dia adalah nabi dan rasul kita, Muhammad saw. Diakhir hidupnya saja yang dia ingat hanya umatnya loh, iya kamu dan kita semua. Dinapas terakhirnya dia sebut "umatku,umatku,umatku" Cintanya begitu tulus.Yuk, sholawat untuk nabi Muhammad saw.



Kamis, 11 Februari 2016

Ingin Tahu agar Kamu Nggak Merasa Hidupmu Berantakan, Baca ya!

Assalamu'alaikum
Tahu nggak sih? Kadang kamu merasa hidupmu nggak berarti, nggak mulus bahkan "kok apa yang aku lakukan selalu tidak seperti yang aku harapkan sih?" Banyak hal yang ingin kamu lakukan bahkan sudah memiliki planning kedepan. Kamu sudah dekat belum sama Tuhan mu, apa disetiap harinya kamu mengucapkan syukur atas nikmat yang diberikan-Nya? Hah? Belum? Coba deh tanya dulu ma diri kamu sendiri, apa kah aku sudah bersyukur hari ini?

Sebenernya jalan kamu itu sesuai kedekatan kamu dengan-Nya, sadar tak? Dari Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu, ia berkata bahawa Rasulullah Saw bersabda, Allah berfirman,
أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى
“Aku sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku.”
Ketika kamu dekat dengan-Nya segalanya akan terasa mudah dan hatimu terasa tenang, pikiran nggak kalut. Jangan-jangan selama ini ibadah kamu juga bolong-bolong? Pasti nggak kan? Ku harap nggak ya soalnya perjalanan hidup seseorang itu dilihat bagaimana iya beribadah. Allah tuh nggak pernah kok ngingkarin janji-Nya, itu sudah pasti dan teramat jelas. So, tunggu apalagi. Let's do the best for ur life, don't wash ur times vainly.
Aku kasih tips deh ya, biar hati kamu selalu adem, pikiran nggak kalut dan Allah selalu memuluskan jalan hidup-Mu,

1. Benahi dulu shalat kamu, kalau shalat kamu masih bolong-bolong benahi dulu ya niatkan hati untuk bisa shalat 5 waktu, soalnya kenapa? Masa sih kamu ketemu sama Allah pelit banget bagaimana Dia mau ngabulin permohonan kamu padahal kamu berharap jalanku seperti ini, seperti itu. The important thing is u close to ur God.

2. Usahain selalu melaksanakan ibadah sunnah, kan yang pertama kamu harus benahi shalat biar dekat sama Tuhan kamu tuh yang selanjutnya ditambah lagi biar tambah deket gitu. Tahu kan ya, kalau semakin dekat berarti hubungan batin akan semakin intim dan hal itu sangat sensitif banget. Kedekatan kamu sama Tuhan kamu tuh sangat penting bahkan penting banget nget nget

Selain itu, jangan lupa loh sama dosa kesalahan yang kamu perbuat selama ini. Selalu bertobat ketika kamu tahu kalau yang kamu lakukan itu salah, menghadap ke Dia dan memohon ampun kepada Dia. Itu menjadi salah satu kedekatan lain antara kamu dengan Dia. Kamu menyebut nama-Nya saja sudah sangat bahagia apalagi ketika kamu mengakui kesalahan kamu, Sip kan?

Nikmat Tuhan manakah yang kau dustakan? (Ar-Rahman@13) Yap Yap, semua itu adalah nikmat yang Tuhan berikan kepada kita. So, selalu bersyukur.

3. Istighfar. Aku sudah nyinggung dibagian ke dua nih soal memohon ampun kepada Allah soal dosa kesalahan kita. Kalimat dzikir ini sangat ampuh loh membuat hati kamu lebih tenang, saat marah pun kalau baca kalimat ini akan membaik. Perbanyak istighfar ya, biar tambah mulus jalan hidup kamu.

Menurutku cukup dulu ya dari aku soalnya kalau kamu benar-benar mendekatkan diri kepada Dia, Insya Allah Dia semakin dekat sama kamu. Ketika kamu mendekat kepada-Nya selangkah saja dia akan mendekatkan diri ke kamu dengan berlari. Tuh kan, Allah itu maha Baik banget bagi hamba-Nya yang senantiasa beriman kepada-Nya. Tunggu apa lagi, selagi masih punya kesempatan yang banyak mending dari sekarang hijrah jadi lebih baik lagi banyakin amalan ibadah-Nya eits, tapi juga jangan mendekati maksiatnya ya. Kalau itu harus kamu hindari bahkan kudu kamu tinggalkan.

Perbanyak bersyukur dan beristighfar yang pasti, soalnya itu juga salah satu cara kamu mencintai-Nya. Sebutlah dia di tiap harinya, tiap menitnya bahkan tiap detiknya. Betapa senangnya Dia, ketika kamu sebut nama-Nya setiap saat. Semua itu karena Allah, So niatkan segala aktifitas kamu karena Allah.

Fastabiqul khoirat. Wassalamu'alaikum
Eh sebelumnya, aku mohon maaf ya kalau aku sempet nyinggung kalian. Enjoy it.

Senin, 25 Januari 2016

Suratku untuk Kalian, yang sedang atau sempat Mengemban Ilmu di Kampus putih

Sebenernya mau marah itu juga percuma, bahkan kalau aku bilang "Jangan bicara seperti itu" juga sama saja. Kalau orang sudah gelap hatinya, dibutakan matanya, terkunci mulutnya dengan kata-kata yang baik mungkin sampai kita bilang untuk meluruskan masih saja dianggap salah.
Tidak ada kah kalian bersyukur bisa menempuh pendidikan di universitas itu? Yang selalu kalian bilang kampus yang selalu demo, kampus yang birokrasinya nggak jelas, kampus abal-abal. Astaghfirullah. Mulut itu perlu dijaga, kampus itu telah memberikan fasilitas untuk membuka pikiran kalian. Mungkin kalau kalian nggak disana, apa yang ada di dalam diri kamu belum tentu bisa seperti sekarang. Stop untuk mengatakan hal buruk tentang hal itu. Cobalah berfikir sejenak, melalui situ lah Allah memberikan jalan ke kalian bagaimana masa depan kalian, bagaimana pribadi kalian dibentuk tapi begitu mudahnya kalian mencelanya. Masih ingat firman Allah dalam Al Qur'an Surat Ar-Rahman ayat ke 13, " Nikmat Tuhan mana yang kau dustakan? "
Sungguh teman, itu adalah sebuah nikmat kesempatan kalian bisa berada disana. Jadikan segalanya adalah sebuah nikmat yang diberikan oleh Allah sehingga kita selalu bersyukur dengan yang ada, membuat pikiran terbuka dan selalu berfikir positive.
Dibalik celaan kalian, ada harapan, do'a bahkan materi dari orang tua untuk anaknya agar bisa menyelesaikan kuliahnya, mungkin dari sini juga kalian akan bertemu dengan jodoh masa depan kalian, mungkin dari sini kalian menemukan jalan (rezeki) kalian. Dibilang kecewa memang aku kecewa dengan kalian yang selalu memperolok-olokkan kampus itu semacam itu, dulu aku juga sempet berkata seperti itu tapi aku tarik kembali, aku sudah diberikan kesempatan kuliah disana dengan biaya yang terjangkau, harapan dari orang tua untuk mendapatkan gelar S-1, aku menyadari semua itu bukanlah sebuah kebetulan tapi memang inilah yang telah digariskan Allah kepadaku, kepada kalian.
Dibalik semua itu, terdapat juga karyawan-karyawan kampus juga berusaha menjadikan kampus itu lebih baik, lebih maju. Tapi, karena sistem yang masih baru dan minimnya kesiapan menjadikan semua terlihat sulit bahkan mahasiswa marah karena hal ini. Aku memaklumi semuanya, karena baru uji coba dan aku paham itu demi kemajuan universitas. Semua butuh proses kan nggak cuma instan langsung jadi. Semuanya pasti melalui sebuah proses untuk menjadi lebih baik.
Tidaklah kalian lihat, terdapat karyawan yang nglembur sampai malem di kantor universitas demi kemajuan kampus juga, terdapat satpam yang siap siaga menjaga kampus siang malam demi kenyamanan mahasiswa juga, terdapat karyawan yang selalu sabar menerima keluhan, kemarahan kalian. Mereka juga manusia, tapi kenapa perlakuan kalian "seperti itu" kepada mereka atas kemarahan kalian terhadap birokrasi kampus. Tidak kah kalian berdo'a untuk menjadikan kampus ini menjadi lebih baik lagi, lagi dan lagi. Aku sangat bersyukur bisa kuliah disini, mungkin kalau aku tidak disini, aku tidak menemukan teman seperti kalian yang berbagai macam karakternya. Dari sini pribadiku mulai berkembang dan mampu membuka pikiranku lebih bijaksana. Allah nggak akan memberikan sebuah permasalah lebih dari kemampuan hambaNya kan ?
Mungkin kalian bingung kenapa aku membela kampus yang kalian "sangka" tidak memberikan fasilitas seperti yang kalian harapkan. Bukan itu tujuanku menuliskan hal ini kepada kalian, tapi aku hanya ingin bilang,
"Semua tidak kebetulan, tapi telah digariskan. Bersyukurlah mulai dari sekarang, dan mulai berfikir lebih positive dengan hal yang ada di dalam diri kamu."
:)


Ini Loh Kalau Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga disaat Awal Memasuki Semester Baru

Assalamu'alaikum,
Kuliah di Jogja pasti impian anak-anak luar jawa untuk bisa kuliah disini. Sedangkan di Jogja sendiri begitu banyak tempat kalian untuk menuntut ilmu, dari jurusan yang suka masak-masak sampai ke hal-hal yang kerjaannya ngotak-atik sebuah perangkat. Dan nggak ketinggalan tentu tempat kuliah berurusan keagamaanpun tak sedikit disini. Yap, salah satunya adalah UIN Sunan Kalijaga. Bagi kalian yang kuliah disini, kalian beruntung soalnya biaya kuliahnya yang murmer alias murah meriah, siapa aja sekarang sanggup untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Untuk awal-awal masuk ke perguruan tinggi ini atau bisa dibilang ospek, nanti kalian dikenalkan oleh kakak senior jiwa-jiwa patriot (?) disini tapi sekarang sudah banyak teguran dari berbagai kalangan karena hal semacam seperti itu dianggap kurang mendidik.
Untuk semester awal, okelah spp atau input KRS masih menjadi satu paket yang akan diinputkan oleh pihak kampus. Tapi beda hal buat kalian untuk anak semester 2 ke atas, kalian pasti akan mengalami ini;
1. Mengisi Data Pribadi Mahasiswa
Buat semester awal, ngisinya kelabakan harus sesuai dengan prosedur. Eh lama-kelamaan saat udah menjadi maba alias mahasiswa bangkotan ya bukan mahasiswa baru, ups, pasti ngisinya asal-asalan. Dari milih gambar yang ada di file komputer sampai serching ke Google. Wow ajaib kan mahasiswa uin ini kreatifitasnya.
2. Saat registrasi
Sebelumnya pasti banyak yang pada nanyain, "eh bayar spp kapan? " itupun nantinya nanya saat udah mepet akhir pembayaran.
Sampe pada rela ngantri di bank, lihat deh, kalau bank tiba-tiba banyak anak muda ngantri di bank sekitar uin berarti mahasiswa uin yang sedang ngantri pembayaran spp.
3. Input KRS
Disini bisa dibilang atau kata-kata mahasiswa yang sudah berpengalaman di bidang ini (eh?) pasti bilang "disini lah letak titik kesabaran mahasiswa UIN. Mulai dari loading terus sampe input mata kuliah pun harus diulang-ulang.
Nih lihat aja meme yang dibuat anak UIN Su-Ka
4. Setelah pengisian KRS kelar, lanjut Revisi KRS
Perjuangan belum berakhir guys, abis kalian input KRS masih ada revisi KRS yang biasanya seminggu setelah input. Nah, kalian nanti tahu-tahu menemukan mata kuliah kalian berantakan tidak sesuai dengan yang kalian input. Kembali lagi "Kesabaran kembali diuji" loading lama dan harus mengisi satu persatu ya kalau beruntung dapet kelas kalau nggak terpaksanya mengubah kelas lain biar dapet kelas. Dan kalau masih saja nggak dapet kelas ujung-ujungnya mengadu ke jurusan untuk tambah kuota. Hehe

Dan itu lah perjuangan mahasiswa UIN Sunan Kalijaga yang sedang menghabiskan masa dirinya dengan menginput KRS ketika semester baru di mulai, memang sistemnya baru guys harap maklum untuk melewati proses yang bisa dibilang "lola" tapi ini adalah sebuah kemajuan loh. Coba kalian kuliah beberapa tahun yang lalu, yang sedang pulang kampung harus rela balik jogja jauh-jauh hari atau bahkan nggak jadi balik kampung hanya menunggu untuk input KRS. Oke teman-teman selamat berjuang dan semangat terus dalam menuntut ilmu.
"Bagi siapa yang menuntut ilmu maka dia adalah orang yang sedang berjuang di jalan Allah"
Yang penting ya, awali semua dengan Basmallah.
See you guys, Wassalamu'alaikum


Kamis, 21 Januari 2016

Jilbabku...

kartun.muslimah Aku tak mencela celana jeans yg kau kenakan sekarang, karena aku dulu juga mengenakannya . . Namun, bisa kah kau tidak mencela pakaian taqwa ku sekarang? Pakaian yg memang seperti ini diminta oleh Allah.. Bisa jadi pakaian ini akan menjadi pakaianmu juga besok. Bukan sok suci atau merasa paling baik, tapi aku hanya mencoba berusaha menjadi baik. Salahkah? Jika salah, dimana letak kesalahanku? Apakah aku salah jika mencoba mentaati Allah dan RasulNya? Mengapa kalian tak suka? Bukankah kalian islam juga? Kawan, fisik yg kalian banggakan sekarang, bentuk tubuh yg kau pamerkan, kecantikan yg kau umbar itu tak akan abadi. Apa kau senang jika tubuh dan kecantikanmu menjadi santapan nafsu bagi lelaki yg tak halal memandangmu? Apa kau senang menjadi sumber fitnah? Sekali lagi aku katakan aku bukan merasa sok suci, tapi aku mencoba menutup satu pintu yg banyak membuat wanita masuk neraka. Karena aku tak mau dihari akhir nanti Allah memalingkan wajahnya dariku, sungguh hidupku tak berarti apa-apa jika Allah tak ada dihatiku, aku tak peduli apapun yg terjadi dihidupku asalkan Allah tidak marah kepadaku. Jika aku selalu mendengarkan kata-kata kalian mana mungkin aku bisa pada titik sekarang.. Prinsipku tak akan luntur walau kalian sering mengomentari apa yg ku kenakan sekarang, tak apa karena ku yakin didalam hati kalian pun sebenarnya kalian ingin mengenakan pakaian ini. Kawan, seorang muslim itu memiliki prinsip kami dengar dan kami taat, bukan malah kami dengar kami membangkang. Sungguh kecantikan itu bisa menjadi cobaan yg berat untukmu, bisa menjadi sumber dosa, dan fitnah dunia. Jika kau bersyukur dgn kecantikan yg kau miliki pakai lah pakaian yg diperintahkan Allah, agar aman dari pandangan-pandangan nakal para lelaki.

Aku juga menghindari ujub dan riya' oleh karena itu aku tidak ingin menampilkan wajahku ataupun menunjukkan "ini loh yang aku sekarang? Bagus kah?" sama sekali TIDAK...aku menghindarinya, bahkan ketika aku menulis seperti ini aku takut jika diriku ujub dan riya'. Astaghfirullah
Aku memiliki cerita kenapa ujub ataupun riya' itu sangat aku takutkan, kemarin via bbm aku mengganti dp ku dengan diriku dengan menutup wajahku atau bercadar..tapi ada salah seorang teman bilang " cuma keliatan mata aja kamu bagiku cantik " astaghfirullah, aku menghindari pujian seperti ini dari lawan jenis. Aku bilang ke dia " justru itu yang aku takutkan, akan membuat kalian kalian berdosa" astaghfirullah seperti ini dia membalas, " bukannya kamu nanti malah tambah pahala soalnya telah membuat orang senang melihatnya". Astaghfirullah aku cuma ngelus-ngelus dada, karena aku telah membuatnya berdosa karena melihatku seperti itu.
Baju yang aku kenakan, jilbab yang aku kenakan guna menutupi semua yang bisa mengundang shahwat lawan jenis bahkan paras pun dapat memicunya. Bukan karena aku ingin dibilang sok suci, astaghfirullah aku menghindari pujian seperti itu. Tapi aku hanya ingin kalian ingat Dia, semua karena Dia.