Sabtu, 14 Oktober 2017

Saya Akan Gagal Sebagai Perempuan Jika...

Assalamu’aikum warrahmatullahi wabarakatuh

Maafkan kalau isi blog saya banyak menceritakan pengalaman diri saya sendiri. Karena saya menuliskan semua itu sebagai pengingat bahwa dulu saya pernah berjanji ini, ini dan ini. Dengan menuliskannya disini, saya bisa mengingat kembali dan mencoba mengoreksi diri saya apa yang sudah saya tinggalkan. Jikapun ada yang saya tinggalkan, saya mencoba untuk kembali menjadi diri saya yang dulu. Tidak hanya untuk saya pribadi saja, namun saya juga ingin berbagi ke temen-temen semoga dengan tulisan saya juga bisa menginspirasi untuk menjadi orang yang lebih baik lagi.
Kali ini saya menulis sesuatu hal yang sangat sensitif. Mungkin beberapa akhwat juga pernah melakukannya dan merasakan hal yang sama, maybe. Ini adalah sebuah tulisan untuk mengingatkan diri saya ketika berhadapan dengan lawan jenis. Yang saya maksudkan disini adalah pujian. Ya, mungkin kita semua pernah sekali, dua kali atau lebih mendapatkan pujian dari laki-laki dan pastinya itu hanya gombal saja atau bisa dibilang modus.

Temen-temen, saya yakin kecantikan kalian itu memang berbeda dengan bidadari surga jika kalian patuh dengan Allah. Walaupun kita banyak dosa, selagi kita punya kesempatan kapan kita bisa bertaubat.

Baiklah, kembali ke topik sebelumnya bahwa kadang kita terlena dengan pujian seorang laki-laki. Kita terlena dan secara tidak sadar kita menjurus ke ujub. Astahgfirullah. Kita menganggap bahwa pujian adalah pujian dan membuat kita semakin melayang dan merasa kurang. Dengan rasa yang ingin tampil lebih baik dan selalu menampakkan diri ke sosial media dengan cara mengupload foto selfie agar dapat pujian dari laki-laki, itu apa? Siapa yang bakal mendapatkan pahala dari itu? Justru perilaku seperrti itu malah menenggelamkan diri kamu sebagai perempuan.

Jujur, saya merasa gagal ketika ada laki-laki yang baik sengaja ataupun tidak sengaja memuji, melihat dengan tatapan yang berbeda dan sebagainya. Saya gagal jadi seorang perempuan yang sesuai dengan perintah Allah. Kenapa gagal? Karena, saya seorang perempuan akhir zaman yang mana perempuan akhir zaman adalah fitnah terbesar bagi laki-laki. Kalau saya saja sudah membuat mereka terlena, apalah diri ini ternyata fitnah itu benar-benar kejam. Saya merasa berdosa ketika laki-laki  tidak bisa menjaga pandangannya karena saya. Saya merasa hina saya merasa gagal saya merasa begitu menyedihkan dihadapan Allah ketika dihadapkan dengan pujian semacam itu.

Kenapa perempuan akhir zaman itu adalah fitnah bagi laki-laki, saya tidak merendahkan diri saya ataupun kalian justru itu mengingatkan saya bahwa penghuni neraka paling banyak adalah perempuan. Adapun kejelasan mengenai perempuan sebagai berikut,

Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “ Aku tidaklah meninggalkan cobaan yang lebih membahayakan bagi laki-laki selain dari (cobaan berupa) wanita”  Hadits tersebut diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.

Kenapa perempuan itu begitu menakutkan, karena sebenarnya perempuan itu istimewa. Perempuan itu berlian dan perempuan dunia itu bahkan jauh lebih cantik daripada bidadari surga. Tapi jika perempuan sudah terjerumus dalam kesesatan, Subhanallah itu menjadi fitnah bener-bener fitnah yang paling nyata ketika di dunia.

Berlenggak-lenggok dengan pakaian ketat, rambut tergerai, riasan tebal, perhiasan dimana-mana bahkan pakaiannya pun sangat minim. Naudzubillah, ini lah yang menjadi salah satu perilaku yang harus dihindari oleh seorang muslimah.

Sudah saya singgung bahwa perempuan itu berlian, tentu kita sudah mendengarkan kisah Khadijah. Dari Khadijah kita bisa belajar banyak dari beliau untuk menjadi istri yang shalihah, seorang muslimah yang taat kepada Allah, dia adalah berlian. Maka dari itu, untuk menjadi berlian kita juga harus menjaga diri kita sendiri, menjauhi apa yang Dia larang, menjaga jarak dengan laki-laki bukan mahramnya, taat kepada suami selama suami tersebut taat kepada Allah dan masih banyak lagi.

Itu lah salah satu kesedihan saya, saya sedih saya takut ketika laki-laki memuji tapi saya lebih takut ketika Allah membenci saya.

Tulisan ini adalah cerita kesedihan saya yang kesekian dan kesekian. Saya menuliskannya karena saya ingin berbagi karena saya ingin mengingatkan diri saya pribadi dan kalian. Maafkan jika tulisan saya menyinggung kalian

Dari beberapa tulisan saya, apakah temen-temen ada masukan? Atau temen-temen ukhtifillah bisa berbagi pengalamannya tentang hal yang sama kepada saya ๐Ÿ˜Š

Semoga yang membaca tulisan ini selalu dirahmati Allah subhanahu wata'ala. Aamiin

Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Jumat, 15 September 2017

Cantikmu Buat Apa Wahai Muslimah?

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Sepertinya saya belum membahas mengenai kecantikan ya disini? Baiklah, saya mau curhat sedikit mengenai hal tersebut.

Apa kalian merasa cantik? Pasti semua orang merasa dirinya cantik, bukan? Kalau kata orang tuaku sih aku cantik. Hehehe, iya iyalah namanya orang tua iya kan? Pasti akan bilang seperti itu karena memang menganggap anaknya lebih cantik daripada yang lainnya. Devinisi cantik sebenarnya sangat luas ya, namun cantik saat ini banyak berkiblat dengan gaya orang Korea padahal cantik itu bisa natural aja asalkan kalian merawat diri secara rutin yang penting bersih, menurutku itu sudah cantik kalau melihat dari fisik ya. Dan sekarang ini, banyak kok perempuan yang wajahnya cantik, merah merona, alisnya rapi, putih dan banyak lagi deh. Bahkan semua kelihatan sama saja, saya pun kadangkala kesulitan juga untuk membedakan. Tapi coba deh dipikirkan kembali, cantik kalian itu sebenarnya buat apa sih?

Kadang saya tidak habis pikir dengan perempuan terutama muslimah ya yang zoom in foto selfie dia langsung di upload di sosial media. Mungkin bagi dia sebuah kepuasan diri ya atau bisa jadi dia menganggap ‘ini kan fotoku, kamu mau anggep apa aja ya terserah kamu’ Astaghfirullah. Banyak hal yang perlu diketahui kalau foto kita bisa menyebabkan sebuah bencana baik buat orang lain ataupun buat diri sendiri.

Foto yang diperlihatkan ke orang lain bisa saja menimbulkan kebencian, iri atau bahkan nafsu bagi laki-laki yang melihatnya. Kita tidak sadar apa yang telah kita perbuat namun malaikat tidak tidur begitu pula Allah yang 24 jam nonstop ngawasin. Bukankah itu mengakibatkan dosa? Iya, karena sudah membuat orang lain berdosa disebabkan oleh foto diri kita. Nggak salahnya kan untuk menjaga diri dan menahan untuk tidak mengupload ke sosial media. “Apa urusanmu ikut campur?” Mungkin itu yang kalian lontarkan pada saya saat ini, tapi saya hanya ingin mengingatkan kalian demi kebaikan dan keselamatan kalian.

Jujur ya, saya terkadang merasa risi ketika seorang laki-laki bilang kalau saya cantik. Pede sekali ya saya bisa bilang begitu. Ehhmm, itu kembali lagi penilaian kalian terhadap saya namun disini saya cuman ingin berbagi pengalaman saja. Dan saya juga kurang tahu, apakah orang itu bercanda atau bagaimana namun menurut saya kalau laki-laki itu sudah berkata semacam itu berbarti dia telah melibatkan nafsunya. Astaghfirullah.

Bahkan sempat saya berfikir untuk memakai cadar, namun saya belum siap karena saya belum kuat mental untuk mendapatkan penilaian dari orang lain terutama orang terdekat saya. Maka dari itu, saya ganti menggunakan masker ketika keluar. Saya merasa takut ketika orang (lawan jenis) menatap saya, takut disini bukan takut mau diapain ya tapi takut karena Yang Maha Esa. Saya takut akan menyebabkan orang tersebut dosa karena saya, makanya saya berhenti upload diri saya sendiri atau nampakin muka di depan umum. Paling keluar cuma bedakan sama memakai lipstik tipis. Toh, kecantikan seseorang itu tidak perlu diumbar kan. Lagian pada akhirnya kecantikan itu hanya sementara. Ya, kalau kita sudah tua kulit akan mengeriput tentu kita bakal dikatain tua dan sudah tidak menarik lagi. Tapi, kalau kita mempercantik akhlak, Insya Allah dimata Allah kita cantiknya luar biasa. Insya Allah.

Teman-teman muslimahku yang cantik, upload foto selfie atau foto-foto yang memperlihatkan kita bisa menyebabkan penyakit ‘ain loh. Penyakit ‘ain??? Yang pernah saya denger, penyakit ini datangnya lebih cepet dari takdir. Misalkan nih ya, banyak tuh ibu-ibu muda yang lagi seneng-senengnya sama bayinya sampai nggak dasar di upload dengan jumlah yang banyak. Eh tiba-tiba bayi kecil kita tersebut menangis atau demam atau penyakit yang tidak diketahui. Itu bisa disebabkan oleh penyakit ‘ain yang datangnya dari orang yang memuji atau iri terhadap bayi kita. Maka dari itu, ketika kita kagum sama seseorang sebaiknya mengucapkan “Masya Allah atau tabarakallah”

Itu contoh simpelnya yah, atau bisa terjadi pada diri kita. Yang biasanya kita tidak pernah berjerawat eh kok semakin hari semakin banyak. Itu bisa saja karena foto yang kita sebar di sosial media. Ini lah salah satu alasan kenapa saya tidak mau upload atau menampilkan wajah saya. Hehe. Duh gimana gitu ya, sayang rasanya kalau wajah rusak karena penyakit ‘ain. Besok kalau ketemu dengan calon suami bagaimana, iya kan? Hehehe. Abaikan yang satu ini :D
Selain menyebabkan penyakit ‘ain, juga bisa menyebabkan kejahatan lainnya. Tentu kita sering dong mendengar cyber crime di dunia maya. Bisa saja, foto pribadi kita digunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan kejahatan. Saya pernah memergoki seseorang di facebook yang menggunakan foto teman saya. Bahkan saya sendiri juga pernah mengalami hal yang serupa namun saya tidak ingin menceritakannya karena itu wilayah privasi saya dan menyangkut orang lain. Takutnya malah ghibah kan malah bahaya. Hehe.

Yang membuat saya sedih bahkan menjadi sebuah tamparan keras bagi saya adalah begitu mudahnya seorang perempuan menyibukkan diri hanya karena kecantikan namun tidak sibuk untuk memperbaiki diri agar lebih cantik akhlaknya. Mungkin bukan saya saja, mungkin kalian juga berpikiran hal yang sama dengan saya? Saya merasa takut ketika menghadap di akhirat kelak ketika kita berada di padang mahsyar. Dulu yang kita banggakan di dunia, tidak ada artinya di akhirat kelak. Astaghfirullahal’adzim.

Kadang kita juga merasa lalai, kita pengennya dapet seorang laki-laki yang bisa menjaga pandangannya. Tapi kita sendiri yang menyebabkan seorang laki-laki tersebut tergoda karena foto selfie kita sendiri. Kok kesannya egois banget ya. Ehhm...kembali lagi nih soal jodoh. Duh lagi-lagi balik lagi ke yang satu ini, nggak apa-apa deh disinggung dikit. Kita kan sering mendengar kalau jodoh itu cerminan diri, mau gitu laki-laki yang suka mantengin foto selfie perempuan lain? Kita marah laki-laki (suami) kita ketika lihat jejeran foto selfie orang lain, sedangkan kita malah suka cekrek selfie upload cekrek selfie upload -__- bukankah imbang ???

Biar imbang kebaikannya, kita ngaca sama diri sendiri kita. Kita bersolek merawat diri itu buat siapa? Kalau yang sudah berpasangan halal, mulia bener ini perempuan selalu dandan cantik buat suaminya. Lah kalau yang single? Kalau yang single, merawat atau mempercantik diri itu penting karena kodratnya perempuan memang selalu bersih ya. Nah, bisa juga buat persiapan kalau menikah kelak. Asalkan dandannya nggak menor aja sih biar nggak memikat orang lain. Tapi beda kalau udah cantik dari bayi, mau dandan sama nggak pasti sama aja kan? Solusinya ya menjaga diri, udah gitu aja sih.

Saya cuman bisa menghela nafas, soalnya ini juga sebagai pengingat diri saya pribadi. Kadang ngomong itu gampang sekali ya tapi giliran dilakuin sulitnya subhanallah.  Tapi, nggak ada salahnya untuk belajar. Cantik akhlak dan cantik fisik harus seimbang jangan cuma fokus cantik fisik saja ya. Jangan.

Oya, saya punya sedikit tips buat pada muslimah. Katanya pengen mukanya glowing dan bebas jerawat kan? Kalian bisa melakukan cara-cara berikut: Satu, jaga pola makan. Kedua, minum air putih yang banyak. Ketiga, jaga wudhu. Keempat, shalat malam. Insya Allah, mengamalkan cara tersebut muka bakal berseri-seri dan kelihatan fresh.

Sebenernya ini soal kekhawatiran saya jadi saya curhatnya panjang banget. Kecantikan itu memang bisa melalaikan dan membuat kita terlalu sibuk makanya penting sekali untuk selalu diingatkan biar nggak salah jalan.

Maaf ya kalau ada kalimat yg ngejudge gitu atau yang nggak ngenakin. Maaf banget, silahkan tegur saya kalau saya melakukan kesalahan dalam penulisan. Terimakasih bagi siapa saja yang berkenan membaca, semoga selalu dirahmati Allah subhanahu wata'ala. Aamiin

Rabu, 13 September 2017

Suratku Untuk Kamu, Calon Imamku

Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Hai kamu...
Entah siapa saat ini, aku sangat menunggu kehadiranmu. Tahu kah? Rindu menyesakkan dada ketika menyebut namamu dalam do’a tanpa tahu siapa kamu sebenarnya. Namamu, dimana kamu tinggal semua masih rahasia. Tapi kenapa aku begitu rindu ingin berjumpa denganmu? Ini lah semua ujian bagiku yang sedang menunggu sebuah penantian. Aku hanya yakin bahwa Allah akan mempertemukanku denganmu di waktu dan disaat yang tepat.

Kamu...
Apa kesibukanmu sekarang? Aku berharap kamu sibuk bermunajat di setiap sepertiga malam, menyibukkan diri berduaan dengan Pencipta Semesta Alam. Bukankah berbicara berdua dengan-Nya adalah sebuah moment teromantis yang pernah ada di dunia? Aku pun sama, saking cintanya aku pada-Nya aku memohon setiap akan tidur untuk berjumpa dengan-Nya disepertiga malam. Begitu lah cintaku pada-Nya yang bisa aku jelaskan walaupun itu belum apa-apa dibandingkan cinta-Nya kepada hamba yang Ia kehendaki. Aku harap kamu selalu curhat kepada-Nya, karena aku ingin kita berjumpa karena-Nya. Cintailah Dia maka aku akan mencintaimu dengan tulus.

Kamu...
Yang kelak akan menjadi imam dalam rumah tanggaku. Aku harap, kamu sekarang selalu menjaga pandangan karena aku disini juga berusaha menjaga pandanganku walaupun aku juga masih belajar. Begitu banyak perempuan selalu menyapamu tapi yakinlah dari sekian banyak perempuan itu, aku disini sedang menantimu. Aku hanya yakin bahwa kamu tidak akan berpaling kepada perempuan-perempuan itu, karena kamu adalah jodohku. Begitu lah janji Allah, Dia yang telah menuliskan kita di lauh Mahfudz. Tidak mungkin untuk bertukar dengan cara apapun. Saat ini aku sedang berusaha memantaskan diri karena aku ingin berjumpa denganmu dalam keadaan baik. Karena Allah telah berjanji bahwa perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik. Semoga, kamu selalu menjaga pandanganmu dan sedang memantaskan diri agar kelak kita bisa berjumpa dalam keadaan yang baik sesuai dengan perintah-Nya.

Kamu...
Yang akan menjadi ayah dari anak-anakku. Jadilah seorang laki-laki yang seperti Rasulullah shallallahu ‘alaihiwassalam. Walaupun aku sadar, bahwa tidak ada orang yang memiliki akhlak sempurna seperti beliau namun sungguh mencontoh akhlak rasul adalah perbuatan yang mulia. Aku sendiri pun selalu rindu ingin melihat beliau terutama ketika sebuah rewiyat menceritakan tentang beliau. Sungguh indah akhlak beliau, jadilah laki-laki yang selalu mengikuti al-Qur’an dan sunnah. Karena kelak kamu akan menjadi ayah dari anak-anakku, karena kamu kelak akan menjadi contoh terbaik bagi keluargamu.

Kamu...
Apakah kamu lelah bekerja? Jika iya, ingat lah bahwa setiap tetesan keringatmu kelak menjadi saksi di akhirat. Maka, jadikanlah segala usaha sebagai ibadah karena kelak ia akan menolongmu. Begitu juga kelak, ketika kamu membanting tulang untuk kebutuhan keluargamu. Niatkan lah itu semua untuk beribadah kepada Allah bukan karena keluargamu karena kelak kamu hanya akan menghadap kepada-Nya dengan beban keluarga dibelakangmu. Tanggung jawabmu sungguh berat tapi disini aku akan selalu bersamamu jika kita sudah dalam ikatan halal.

Hai kamu...
Kapan kamu akan datang? Aku harap kita berjumpa ketika benar-benar mengenal Allah dan Rasulullah dengan baik. Dengan begitu aku mampu mencintaimu dengan sempurna. Sebab, ridha suami adalah ridha Allah bagiku kelak.

Kamu...
Tegurlah aku kelak jika aku melakukan banyak kesalahan. Apabila aku berbicara lantang, lembutkanlah aku dengan caramu. Jika aku kasar, haluskanlah aku dengan sikapmu yang lembut. Jika aku keras kepala, redakan aku dengan do’a-do’amu. Sungguh aku hanya ingin mendapatkan ridha darimu kelak, calon imamku.

Disini, aku akan berusaha belajar dan meneladani dari Khadijah, Aisyah, Maryam dan Fatimah binti Muhammad saw. Karena perempuan-perempuan itu adalah perempuan yang paling mulia dan sudah dijanjikan surga. Walaupun aku bukanlah perempuan yang memiliki akhlak yang sempurna namun aku akan berusaha menjadi seseorang yang bahkan bidadaripun cemburu padaku. Itu adalah cita-citaku untuk dunia dan akhiratku.

Ini lah suratku untukmu yang entah siapa kamu saat ini. Sampai bertemu di lain waktu, calon imamku. Kita akan bertatap muka saat kita benar-benar diridhai-Nya untuk bertemu. ๐Ÿ˜Š

Sabtu, 02 September 2017

Mutiara Terindah Dari Allah


Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Masya Allah, saya sangat tersentuh dengan tausiyah dari Haneen Kira mengenai mutiara terindah. Setiap mendengar tausiyahnya itu selalu meneteskan air mata, kenapa? Begitu berartinya Khadijah bagi Rasulullah Shallallahu wa’alaihi wassalam. Ingin sekali saya membeli buku mengenai perempuan-perempuan yang sudah pasti diberikan rumah oleh Allah di surga seperti Khadijah. Tapi belum kesempetan sampai sekarang, saya ingin mengenal Khadijah lebih dalam lagi. Begitu mulianya Khadijah sampai Allah melalui malaikat Jibril begitu pula malaikat Jibril menitipkan salam untuk Khadijah kepada Rasulullah Shallallahi ‘alaihi wassalam. Masya Allah

Saya terharu bahkan ingin sekali menginginkan pribadi seperti Khadijah, perempuan mulia yang selalu ada untuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam. Dia perempuan yang tegar, dia menghabiskan seluruh hartanya untuk dakwah Rasulullah Shallallahu’alaihi wassalam, dia perempuan yang lemah lembut kepada beliau. Ya Allah, begitu indah perempuan shalihah seperti Khadijah.

Seperti yang telah saya singgung di atas yaitu mutiara terindah. Tentu sudah tahu siapa mutiara terindah bukan? Ya dialah Khadijah, dia telah diberikan Allah sebuah rumah di surga yang terbuat dari mutiara. Masya Allah, adakah dari kalian yang tidak menginginkan seperti Khadijah? Pasti tidak ada kan? Saya bahkan menginginkan hal yang sama tapi kesetiaan beliau, ketaatan beliau, kepatuhan beliau terhadap suaminya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam belum ada yang bisa menggantikan posisi Khadijah di hati Rasulullah. Bahkan ketika Khadijah mau meninggal, dia berkata kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, aku perempuan tua, aku lemah.  Aku ingin dukung, aku ingin kuatkan perjuanganmu. Kalau aku harus wafat dan tulangku bisa kau jual dengan dinar dan dirham untuk membantu agamamu, lakukan Ya Rasulullah” Bahkan di akhir hayatnya, spirit Khadijah dalam mendukung suaminya tidak pernah pudar sama sekali.

Dialah perempuan yang tidak pernah dilupakan oleh Rasulullah Shallallahi ‘alaihiwassalam. Ketika Rasulullah sudah menakhlukkan Mekkah, Mekkah sudah ditangan Rasulullah. Beliau tidak lantas tinggal di rumah untuk beristirahat, melainkan beliau mendirikan tenda di samping makam Khadijah.
“Aina Mitlu Khadijah?” Kata Rasulullah. “Adakah perempuan seperti Khadijah, dimana aku harus mencari perempuan seperti Khadijah. Dia selalu dukung aku ketika aku disakiti, dia memberikan rasa aku berharga, aku didukung, aku dicintai, aku diterimah dan aku didukung” Beliau tidak pernah melupakan Khadijah, bahkan cintanya tidak pernah pudar. Karena Khadijah adalah perempuan yang selalu disampingnya, dia tidak pernah mengeluh, dia selalu tersenyum dan tersenyum. Dia adalah perempuan yang tidak meneriaki suaminya. Itu lah kenapa Allah memberikan sebuah rumah di Surga kepada Khadijah.

Semoga kita semua bisa mencontoh pribadi mulia seperti Khadijah. Untuk kalian para muslimah begitu pula saya pribadi, patuhlah kepada suami dan jangan pernah meneriakinya. Bersikaplah lemah lembut dan selalu tersenyum.

Masya Allah, pribadi Khadijah, ruh Khadijah dalam mendukung Rasulullah adalah sebuah pribadi yang harus kita contoh. Semoga kita selalu dilunakkan hatinya agar bisa bersikap lemah lembut seperti Khadijah. Amiin

Kali ini saya sedikit sekali ya menuliskan sebuah curahan hati saya pribadi. Ya, saya sangat tersentuh dengan pribadi Khadijah bahkan saya ingin belajar seperti Khadijah. Setiap mendengar perjuangan, dukungan dan kesetiaan Khadijah, saya tidak kuat untuk menahan air mata. Semoga tulisan ini bisa menjadi pelajaran dan inspirasi bagi kalian, para muslimah agar bisa bersikap lemah lembut terhadap suami dan terus mendukung suami di jalan yang benar.

Mungkin itu dulu saya ya, terimakasih sudah berkenan untuk membaca curhatan saya ini. Hehe.
Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wwabarakatuh

Jumat, 01 September 2017

Indahnya Hijab Bagi Muslimah

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah saya bisa berkesampatan menulis lagi disini ๐Ÿ˜Š Kali ini saya akan membahas tentang  hijab, walaupun sudah saya sampaikan ya tapi itu bukan dari tulisan saya melainkan dari penggalan postingan dari sebuah akun tausiyah khusus perempuan. Dan kali ini saya mau curhat mengenai hijab. Hehe

Alhamdulillah, saya mulai mengenakan hijab itu ketika saya masih smp. Saat itu memang sebuah tuntutan karena sekolah saya diharuskan memakai hijab tapi alhamdulillahnya itu kebawa dalam kehidupan sehari-hari saya. Hijab selalu saya pakai ketika keluar rumah, hal itu membuat saya jauh lebih percaya diri. Saya belum mengetahui keistimewaan dari hijab namun yang saya tahu saat itu adalah hijab merupakan kewajiban bagi  seorang perempuan dalam Islam.

Siapa bilang kalau memakai hijab harus hatinya dulu yang dihijabi. Salah, buktinya saya, hehe. Saya mengakui bahwa saya berhijab saat itu belum seutuhnya berhijab karena hati saya masih jelek bahkan ilmu agama aja masih pas-pasan. Tapi bukan berarti sekarang hatinya udah baik dan ilmu agama bagus ya? Bukan, justru saat ini saya sedang belajar cara memantaskan diri melalui ilmu agama yang saya dapat, Insya Allah akan merubah hati atau perilaku kita dalam kesehariannya.

Dulu saya pernah kok pakai pakaian yang ketat seperti kaos, celana jeans dan kerudungpun belum menutup dada dengan sempurna. Saya juga melalui proses itu tapi alhamdulillah, Allah memberikan jalan yang sangat istimewa. Saya sudah diketukkan hatinya sejak masih sekolah untuk mengenakan hijab walaupun perilaku atau sifat saya masih jauh dari kata baik. Allah memberikan jalan kepada setiap hamba-Nya yang mau berusaha. Semua butuh proses dan melalui proses itu kalian akan belajar banyak hal.

Bagi kalian yang masih buka tutup hijab, sebaiknya tutup hijab kalian dengan sempurna karena dengan hijab bisa menjauhkan diri dari perbuatan maksiat. Saya dan kalian seorang muslimah adalah perhiasan yang harus dijaga keindahannya, bukan? Tidak inginkah seperti mutiara? Dia terjaga baik didalam cangkang kerang dan terlindindungi dari segala bahaya. Seperti halnya hijab, dengan hijab kalian yang seperti mutiara terjaga dari pandangan laki-laki. Ketika kita menyibakkan hijab kita, apa yang dipikirkan laki-laki? Kita tidak tahu, tapi akan jauh lebih baik untuk menjaga diri agar lawan jenis tidak memandangi kita yang bisa mengakibatkan pada dosa. Bukankah perempuan adalah perhiasan yang harus dijaga, seperti dalam sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihiwassalam, “ Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baiknya perhiasan adalah wanita shaleha” (HR Muslim)

Perintah menutup aurat bukan dari saya ya? Hehe, melainkan perintah langsung dari Allah subhanahu wata’ala. Seperti penggalan surat Al-A’raf ayat 26, “ Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik”

Riwayat untuk menutup aurat sebenarnya cukup banyak, namu saya tidak bisa menuliskan terlalu banyak. Baiklah sebagai referensi, berikut diantaranya adalah
QS. An-Nur:31 “ Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa tampak darinya dan hendaklah mereka menutupkain kain jilbab ke dadanya

Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda kepada asma’ ra, “ Wahai Asma’ sesungguhnya wanita itu apabila telah dewasa tidak layak kelihatan darinya kecuali ini dan ini (sembari beliau menunjuk ke wajah dan kedua telapak tangan beliau)” (HR Abu Daud)

Dan ini adalah salah satu hadits apabila menggunakan hijab namun masih seperti telanjang,
Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda bahwa, “ Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: satu, suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia, dan dua, para wanita yang berpakaian telanjang, berlenggak lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian” (HR. Muslim)

Potongan-potongan ayat dan hadits diatas sudah secara tegas memerintahkan kepada kita para kaum hawa untuk mengenakan hijab yang sempurna. Lalu, kalau kita lihat di berbagai negara banyak model berhijab tuh buat muslimah. Baik, selama pakaian itu masih menutup aurat dengan baik dan tidak ketat menurutku sih sah-sah saja. Hal itu merupakan sebuah khazanah dalam keberagaman umat manusia. Yang penting kita meyakini bahwa pakaian yang kita kenakan tidak mengundang perhatian atau tidak menyebabkan diri kita sombong namun tetap ingat ya tertutup dengan baik.

Curhat dikit ya, saya alhamdulillah menerima hidayah yang luar biasa ketika kuliah di semester akhir saya. Saya mulai mengenakan pakaian yang syar’i itu karena saya banyak membaca postingan dari media sosial tentang pentingnya menjaga aurat dan mengenakan pakaian yang syar’i bagi perempuan muslim. Saya sangat berterimakasih kepada admin itu yang selalu memberikan sebuah inspirasi bagi saya, semoga rahmat Allah selalu tercurahkan kepada mereka. ๐Ÿ™

Alhamdulillah, setelah saya mencoba mengimplementasikan perintah Allah untuk memakai pakaian yang syar'i,  Allah selalu memberikan kemudahan baik dalam urusan dunia maupun belajar mendalami agama. Masya Allah, jika niat dikarenakan untuk menggapai ridha Allah semua itu akan mudah. Allah akan selalu memberikan jalan dari arah manapun, Masya Allah.

Sulit untuk mengekspresikan betapa baiknya Allah kepada hamba-Nya. Saya yakin, jika kalian merasakan betapa dekatnya Allah, tiap detik dalam ingatan kalian membuatmu menangis karena mengingat begitu banyak nikmat yang telah Allah berikan.

Jadi sahabat muslimahku, sampai kapan kita terus mengenakan hijab tapi tetap saja berlaku sombong, ingin dipuji karena cantik dan dikata lebih muda. Sampai kapan hijab hanya digunakan sebagai trend fashion saja, sampai kapan hijabmu benar-benar kamu gunakan karena Allah? Sampai kapan??? Sahabat muslimahku, jika sekarang kalian masih dalam proses, sungguh saya sangat bersyukur. Mungkin sekarang belum, tapi suatu saat Insya Allah hidayah akan menghampirimu, suatu saat ๐Ÿ˜ŠSaya sangat menghargai kalian yang sudah mau berhijab walaupun belum sempurna, setidaknya kalian sudah berusaha untuk menaati perintah Allah. Mari, belajar ilmu agama Islam lebih dalam lagi, Insya Allah kalian akan menemukan manisnya Islam selama proses belajar itu.

Kesempatan kali ini mungkin cukup dulu ya, sedikit curhatan dari saya semoga bisa memberikan sedikit saja kesempatan untuk mengoreksi diri kita sendiri. Begitu pula dengan saya, yang masih belajar seperti kalian dalam mengoreksi diri, maybe kalian jauh lebih baik dari saya. Hehe

Mohon maaf jika ada suatu perkataan yang tidak mengenakkan, tolong beritahu saya kalau ada yang salah atau tidak berkenan. Terimakasih
Wassalamu’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh

Kamis, 10 Agustus 2017

Ladang Pahala Melalui Sosial Media. Tunggu Apalagi, Yuk Cuss


Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh, sepertinya sudah lama ya aku tidak posting coretan disini. Baiklah, seperti janjiku sebelumnya. Kali ini aku akan membahas pentingnya sosial media untuk media berdakwah.
Saya yakin pasti kalian memiliki akun sosial media lebih dari satu, seperti facebook, twitter, instagram dan masih banyak lagi. Kira-kira selama ini media sosialnya buat apa aja ya? Ehhm, masih banyak loh diantara kita yang pakai sosial media cuma buat mainan aja. Iya mainan, maksudnya cuma digunakan buat eksis gitu. Cekrek upload selfie cekrek upload. Kira-kira manfaatnya apa sih sahabat? Mungkin kepuasan diri ya, tidak bisa disangkal lagi memang latah upload foto itu sudah menjamur dikalangan masyarakat saat ini.

Teknologi yang sangat canggih menuntut kita juga harus canggih dalam meng-upgrade diri kita sahabat. Jangan sampai latah gitu aja, niatnya sih cuman ngasih tahu tapi giliran dapat ‘like’ atau ‘coment’ pasti seneng kan? Hati-hati loh sudah menjurus ke riya’. Iya, riya’ nggak cuma melakukan ibadah sebaik mungkin agar dipuji ketika banyak orang namun sekarang ini perilaku riya’ juga dapat muncul melalui sosial media sahabat. Jadi, untuk persoalan ibadah nih sebaiknya dilakuin diam-diam itu lebih baik. Dalam hadist riwayat Muslim, Rasulullah Shallallahu ‘alaihiwassalam bersabda, “Barangsiapa mencari popularitas dengan amal perbuatannya, maka Allah akan menyiarkan aibnya. Dan barangsiapa yang riya’ dengan amalnya, maka Allah akan menampakkan riya’nya

Jadi, alangkah baiknya menggunakan sosial media buat berdakwah. Misalkan nih share tentang hadits (tentu haditsnya bersanad shahih ya sahabat), surat dalam Al-Qur’an atau petuah-petuah bijak lainnya. Barangkali dengan postingan tersebut dapat mengetuk pintu hidayah yang membaca agar lebih baik, iya kan? Jangan takut buat dikatain riya’, siapa yang tahu kalau kita riya’ kan? Cuma Allah yang tahu kita riya’ atau tidak, yang penting kita niatnya adalah menyampaikan kebaikan karena Allah. Insha Allah, pahala bakal kalian raup sepuasnya. Tidak perlu mendeskribsikan diri kita ke orang lain, toh orang yang benci kalian tidak butuh itu dan yang suka kalian juga tidak memperdulikannya. Tahu kan kata-kata ini seperti kalimat yang disampaikan siapa? Siapa lagi kalau bukan gudangnya ilmu yaitu Ali bin Abi Thalib.

Nggak ada salahnya kan kalau kita mengajak kebaikan, daripada sosial media cuman buat eksis aja toh yang seneng cuman diri kita sendiri. Sedangkan kalau buat berdakwah kan yang seneng bukan cuman diri kita aja, yang pasti itu Allah, malaikat, dan yang jelas terlihat adalah teman atau saudara kalian. Masa’ nggak mau sih kalau Allah suka sama kita karena sudah melakukan perbuatan yang baik. Nggak hanya membuat Allah bangga namun untuk kalian juga pahala yang melimpah. “Barangsiapa mengajak kepada hidayah, dia akan memperoleh pahal itu seperti pahala-pahala yang mengikutinya tanpa mengurangi sedikit pun pahala-pahala mereka. Barangsiapa mengajak kepada kesesatan, dia akan memperoleh bagian dosa seperti dosa-dosa yang mengikutinya tanpa mengurangi sedikit pun dosa-oa mereka (yang mengikutinya).” (HR Muslim dari Abu Hurairah no. 4831)

Jadi, manfaatin sosial media itu sebagai ladang menanam pahala sahabat. Kita sebagai muslim kan wajib untuk menyampaikan ilmu yang kita ketahui, masa’ sih kita egois mau dimakan sendiri pahalanya, nggak kan? Dan yang terpenting ya sahabat, jangan buat sosial media kalian sebagai letak untuk berdebat. Masalah debat mungkin sudah saya sampaikan sebelumnya ya. Boleh saja berdiskusi atau bernasihat namun tidak untuk berdebat, toh nasihat itu juga diajarkan dalam Islam. “Dari Tamin ad-Duri bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihiwassalam bersabda, ‘Agama itu adalah nasihat’. Kami bertanya, ‘Bagi siapa?’ Belian menjawab, ‘Bagi Allah, bagi kitab-Nya, bagi Rasul-Nya, bagi pemimpin umat Islam, dan bagi umat Islam pada umumnya.” (HR Muslim)"

Tunggu apalagi untuk berhijrah dari penggunaan sosial media yang awalnya untuk eksis sekarang buat menyampaikan pesan kebaikan. Banyak loh sahabat diantara kita yang mendapatkan hidayah kemudian hijrah cuman dari postingan sosial media. Atau mungkin diantara kalian juga termasuk disini? Tidak apa sahabat, lebih baik hijrah sekarang daripada nanti-nanti, menumpuk pahala dan bertaubat akan memberikan kita jalan lebih lebar menuju surga. Insha Allah. Soal pahala, surga dan neraka, itu bukan hak seorang manusia ya yang memutuskan. Semuanya itu mutlak hanya Allah subhanahu wata’ala yang berhak mengetahui-Nya. Kita hanya seorang hamba yang sedang menanam padi agar hasilnya bisa dipetik kelak, ibaratnya sih gitu. Hehe. Kita disini cuman sementara kan, dan kita dikasih kesempatan hidup itu untuk mencari bekal kelak di akhirat. Ya Allah, astaghfirullah saya saja tidak bisa membayangkan bagaimana nanti kalau kita di akhirat. Begitu banyak dosa yang masih kita lakukan maka dari itu banyak-banyak istighfar ya sahabat dan melakukan amal ibadah mulai dari hal kecil semacam ini, ya posting penggalan ayat kek atau yang lainnya. “Dari Abdullah ibn Amr bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihiwassalam bersabda, ‘Sampaikanlah dari walaupun hanya satu ayat. Ceritakanlah apa yang telah aku beritahukan mengenai Bani Israil karena demikian itu tidak berdosa. Barangsiapa berdusta tentang aku, kelak tempatnya di neraka” (HR Al-Bukhari)

Jelaskan ya sahabat, “Sampaikanlah dariku (Muhammad shallallahu ‘alaihiwassalam) walaupun hanya satu ayat”, maksudnya sampaikan apa-apa yang memberikan kebaikan bagi saudaramu, umat muslim. Yuk, move on sekarang sebelum terlambat tidak ada salahnya untuk melangkahkan kaki kalian selangkah demi selangkah dalam kebaikan.

Mungkin itu dulu ya , kalau ada mood hehe saya akan sharing lagi disini. Maklum yah, kalau lagi nulis itu kendalanya di mood jadi kalau mood ilang ya ide juga ilang. Eh jadi curhat, hihi. Semoga yang berkesempatan membaca artikel juga mendapatkan rahmat-Nya. Semoga hidayah selalu menghampiri kita. Aamiin

Eh satu hal lagi, kalau saya ada kekeliruan baik penulisan, sumber atau yang lainnya, saya mohon maaf. Itu kesalahan dari saya pribadi sedangkan kebaikan/kebenaran hanya datang dari Allah subhanahu wata'ala. Silahkan tinggalkan komentar ya, baik yang setuju dengan artikel saya atau ingin memberikan kritik tentang tulisan saya. Terimakasih๐Ÿ˜Š
Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Selasa, 04 April 2017

Rumah di Pinggiran Surga, Mau? Lakukan ini!


Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Saya ada pengalaman yang perlu saya share ya, ini hampir sama dengan kasus kunci dan flashdisk saya yang pernah saya ceritakan beberapa waktu yang lalu. Baiklah sahabatku, saya akan memulai cerita saya ya.

Sebenarnya ini tentang seseorang yang suka sekali dengan berargumen atau ngajak debat lebih tepatnya. Yang saya maksudkan adalah debat atau berargumen yang negatif ya sahabatku, yang tidak berlandaskan ilmu. Berbeda jika debat tersebut ditujukan oleh dr. Zakir Naik, justru dia menjadi contoh yang baik bagi umat Islam. Dia menguasai kitab lain untuk mengajak debat tentang Islam kepada orang non-muslim. Masyaallah, itu sangat mulia bahkan beliau telah mengislamkan banyak orang. Dia berdebat dengan berlandaskan ilmu pengetahuan yang ia kuasai, namun masih saja ya banyak yang mencela.

Kembali lagi ke pembahasan awal tentang debat yang negatif ya sahabatku. Menurut kalian,  bagaimana sih perasaan kalian ketika ada yang berargumen atau posting di sosial media tentang sesuatu yang berbeda pemikiran dengan kalian terlebih soal agama? Ada rasa jengkel, marah atau sejenisnya kan? Itu seperti yang saya rasakan saat itu. Namun sahabatku, mau berkomentar atau bisa dibilang berdebat justru tidak akan menyelesaikan masalah akan tetapi masalah baru akan muncul.  Jadi, alangkah baiknya untuk diam saja. Itu menjadi prinsip saya ketika ada orang yang selalu ingin ngajak diskusi yang lebih condong ke perdebatan negatif dengan tujuan memojokkan saya.

Seperti dalam hadits,
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia mengucapkan sesuatu yang baik atau diam” (HR. Bukhari& Muslim)

Saya selalu melihat orang itu memposting sesuatu yang selalu bertentangan dengan apa yang saya pikirkan, sampai suatu saat dia memposting sesuatu dengan mencela ulama internasional (Tahu dong siapa? :D) yang notabene saudaranya sendiri (Muslim). Tangan saya rasanya gatal ingin berkomentar, ketika saya sudah mengetik dengan kata-kata yang bisa dibilang lebih halus namun Allah telah melarang saya buat melakukan itu. Tahu darimana saya bisa berkata semacam itu? Saya berpositif thinking saja dengan Allah dan itu seperti yang telah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sarankan bahwa Allah itu sesuai dengan prasangka hamba-Nya. Ketika itu, saya sudah mengetikkan kata-kata yang siap untuk saya kirim pada komentar dari postingan sosial media orang tersebut, namun tiba-tiba hape saya tidak bisa mengetik dan halaman page tersebut harus di road. Sekejap saya membuang nafas karena saat itu saya dalam perasaan jengkel. Beberapa menit kemudian saya mencoba untuk berpikir lebih jernih “Astaghfirullah, maafkan saya. Terimakasih Ya Allah sudah mencegah saya” kurang lebih kata-kata itu yang ada dibenak saya, kemudian saya semakin tenang dan lebih tenang.

Benar saja, bahwa itu tidak sesuai dengan apa yang menjadi prinsip saya sejak awal untuk tidak berdebat atau berkomentar tentang postingan yang semacam itu. Saya ingat bahwa berdebat itu tidaklah baik dan selain itu tidak disarankan seperti dalam hadits,
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sesungguhnya orang yang paling dimurkai oleh Allah adalah orang yang selalu mendebat" (HR. Bukhari&Muslim)

Saya menyadari bahwa saya kurang ilmu jika diajak untuk berdebat, justru yang ada hanyalah kekesalan atau bahkan kebencian. Dan hal tersebut yang menjadi alasan kenapa Islam sangat tidak suka kepada orang yang berdebat tentang hal yang tidak berlandaskan ilmu.

Namun tetap saja banyak orang yang nyolot dengan pendapatnya sendiri. Dia lebih mementingkan logikanya daripada apa yang tertuang dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits. Saya sangat menyesalkan jika saudaraku muslim yang selalu berdebat (yg negatif) dengan mengedepankan logika dan egonya. Ingatlah bahwa keputusan atau debat yang hanya dilandaskan atas logika atau ego justru akan menghancurkan diri sendiri.

Meredam ego dan tidak berfikir yang negatif kepada sesama saudara muslim atau pun non-muslim akan membuat hati sahabatku lebih adem, tenang dan kalian bahkan akan lebih dewasa dalam mengambil keputusan. Percayalah sahabatku, ketika kalian bertemu dengan perdebatan yang justru menimbulkan kebencian lebih baik dengarkan dan diam. Walaupun sesaat kalian memiliki perasaan yang meledak-ledak, namun beberapa waktu kemudian kalian justru akan menemukan jawaban yang benar dan tidak menyesalinya.

Apakah kalian tidak menginginkan rumah di pinggiran surga? ya rumah itu ditujukan buat sahabatku yang bisa meninggalkan perdebatan. Seperti sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
Saya memberikan jaminan rumah di pinggir surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan walaupun dia orang yang benar. Saya memberikan jaminan rumah di tengah surga bagi yang meninggalkan kedustaan walaupun dia bercanda. Saya memberikan jaminan rumah di surga yang tinggu bagi yang membaguskan akhlaqnya” (HR. Abu Dawud)

Masyaallah, indah banget kan?

Jika ingin berdebat sekelas dr. Zakir Naik maka yang perlu kalian miliki adalah ILMU. Ya, tidak hanya memposting atau berargumen dengan menjelekkan oknum tertentu baik dengan dukungan artikel ataupun tidak. Sebab artikel pada website juga belum tentu valid kan, bahkan banyak kok website yang suka memojokkan tokoh-tokoh tertentu padahal mereka juga muslim.

Jangan sampai ya hal tersebut terjadi pada kalian, naudzubillah min dzalik. Inget, hahwa mereka itu adalah saudara muslim kalian sendiri.

Saya sharing kisah saya ini karena saya tidak ingin orang lain terpancing dengan perdebatan atau argumen orang yang tidak sependapat dengan sahabatku terutama jika bersangkutan dengan agama. Topik mengenai agama itu sangat sensitif sahabatku, jadi harus hati-hati dalam menanggapinya. Jadi, manfaatkan sosial media dengan bijak dan baik ya sahabatku. Amalan baik bisa datang mengalir melalui sosial media loh sahabat. Oiya pembahasan ini mungkin the next ya.

Mungkin cukup dulu ya sahabatku, semoga pengalaman saya ini bermanfaat. Saya sendiri bukanlah makhluk yang sempurna ya sahabat, maaf kalau ada kalimat atau konten yang menyinggung sahabat.

Terimaksih, wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Minggu, 26 Maret 2017

Begini Caranya Biar Bisa Jauh Dari Playboy Pake Kedok "Islami"

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh ukhti

Kesempatan kali ini saya masih berbicara tentang cinta dalam Islam ya. Saya yakin pasti ada yang baper kan kalau membahas masalah ini termasuk saya hehe. Tidak masalah itu sudah menjadi fitrah kok tinggal kitanya saja yang harus memanage perasaan itu. Jangan sampai kita tenggelam pada perasaan itu dan secara tidak sadar menjauh dari-Nya.

Okay ukhti sahabatku, ini adalah kisah saya pribadi dan teman saya juga mengalami masalah hal yang sama. Mungkin sahabat yang disana pernah juga mengalami masalah semacam ini, dan bingung harus berbuat apa. Apakah harus menjauh atau malah sudah terjebak didalamnya. Okay, saya saat ini berbicara soal seorang playboy lillah. Loh kok gitu sih? Kok harus pakai lillah, kan jadi gimana gitu.

Begini ya penjelasannya sahabatku, pernah tidak sih kalian didekatin sama laki-laki yang mulutnya manis banget. Dia bakal janjiin nikah, rayuannya..beeuuhh maut banget. Dia bikin cinta itu terkesan syari’at sahabat. Iya cinta yang terkesan syari’at.  Jadi dia sering sekali mengingatkan kita buat shalat, berdzikir, shalawat, tahajjud ataupun ibadah lainnya. Hati-hati yang sahabatku, ini namanya talbis atau tipu daya iblis.

Dia sering chat kepada kita tentang hal-hal yang manis, nanyain kabar setiap waktu. Haduuuh, siapa dia iya kan? Hati-hati loh nanti jadi tergoda, jadi suka deh sama do’i. Iya sahabatku, perempuan itu diciptakan dari tulang yang bengkok jadi cepet banget rapuhnya kalau belum ada yang mencoba buat ngelurusin (suami dong jelasnya ya bukan pacar). Selain itu, perempuan itu diciptakan dengan hati yang lembut dan mudah tersentuh, nah sahabatku karena kita ini diciptakan dengan hati yang lembut maka dari itu kita harus menjaga diri jika ada laki-laki yang mencoba merayu kita. Perempuan itu akan mudah sekali terkena rayuan laki-laki karena laki-laki memang diciptakan dengan mulutnya yang manis.
Lalu bagaimana buat menghindari orang semacam itu? Hal ini pernah juga saya sampaikan kepada sahabat saya, karena saya pernah mengalaminya jadi tidak ada salahnya kan ya buat dibagi/disharing kepada sahabat.

Pertama, Menjauhi orang tersebut. Karena jaman sekarang begitu canggih ya sahabat, jadi buat tanya kabarpun tidak harus bertemu atau melalui surat, dengan kirim chat aja satu detik langsung sampai. Jika laki-laki itu menghubungi dan terus mengusik kalian, delete saja kontak dia. Blocking semua akun sosial medianya. Lah itu kan sama saja sudah memutuskan silaturahmi? Jangan cemas sahabat, ini kan bukan atas kehendak kalian juga kan. Ini semua karena kesalahan dia, jika sahabat tidak melakukannya justru sahabat sendiri yang dosa karena terus berinteraksi dengan dia.

Saya pernah juga dapat sms karena sudah delete dan block semua sosial media seseorang, dibilang saya sudah tidak lagi menjaga silaturahmi. Agar tidak ada kesalahpahaman dan hati juga tidak merasa bersalah, lalu saya membalasnya “Maaf, Saya bukan bermaksud untuk memutuskan silaturahmi namun saya menjaga diri..” teks selanjutnya saya lupa sahabat, soalnya sudah cukup lama ya. Pada intinya, kalau dia menghubungi kalian, jelaskan secara tegas bahwa sahabat tidak ingin berdosa karena rayuan dia. Ya, kalau bisa katakan secara lebih halus ya biar orang itu juga tidak sakit hati.
Lalu bagaimanan kalau kita sudah terlanjur suka sama laki-laki itu? Sahabatku, soal jodoh jangan terlalu khawatir. Percaya dengan takdir Allah kan? Nah, serahkan semua kepada Allah, Insya Allah semua akan baik-baik saja. Toh kalau dia jodoh sahabat, pasti nanti akan kembali dengan keadaan siap melamar sahabatku. Indah kan?

Barangsiapa meninggalkan pujaan hati yang belum halal karena Allah, maka Allah akan beri ganti dengan jodoh yang terbaik yang menjaga kesucian diri (©Muslimpedia).

Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang disebutkan oleh seorang sahabat,

 “Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik” (HR. Ahmad,5:363. Syaikh Syu’aib Al arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)

Kedua, perbanyak ibadah. Misalnya dengan berdzikir, yang seperti direkomendasikan oleh Ustadz Yususf Mansur, istighfar 100x, sholawat 100x, subhanallahu wa bihamdihi 100x. Atau dzikir-dzikir lainnya yang biasa sahabat lakukan.

Kalau saya pribadi, sering berdzikir dengan membaca subhanallahu wa bihamdihi 100x itu ketika selepas shalat subuh(pagi) dan shalat maghrib (sore). Agar kenapa?
Seperti yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim,
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu ia berkata: Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang ketika pagi dan sore membaca ‘Subhanallahu wabihamdihi (Maha Suci Allah dan dengan segala pujian hanya untuk-Nya) sebanyak 100 kali, maka pada hari kiamat tidak ada seorang pun yang akan mendatangkan amalan yang lebih utama daripada apa yang dia datangkan. Kecuali orang yang juga mengucapkan bacaan seperti itu atau lebih dari itu.””

Jadi sahabatku, jangan lupa buat terus mencharge iman kita ya. Lakukan dzikir, baca Al-Qur’an atau ibadah-ibadah lainnya. Insya Allah kita akan dijauhkan orang-orang semacam itu dan dipertemukan dengan orang yang jauh lebih baik. Aamiin.

Pada intinya, soal jodoh itu sudah diatur oleh Allah subhanahu wata’ala. Hanya kita perlu sabar untuk menjemput jodoh tersebut. Perbanyak ibadah ya pastinya dan sembari nunggu jodoh datang lakukan kegiatan-kegiatan positif seperti datang ke majelis ta’lim, ikut dalam komunitas sosail atau yang lainnya yang bisa terus menjaga keistiqomahan sahabat agar terus selalu dekat dengan Allah Subhanahu wata’ala.

Mungkin cukup dulu kali ya sahabat, kalau ada pertanyaan atau menanggapi soal artikel ini silahkan tunggalkan komentar dibawah ini. Jangan lupa vote nya. hehe

Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Sabtu, 25 Maret 2017

Tips Untuk Yang Hijrah Dari Pacaran Tidak Halal

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh sahabatku

Sehat kan sahabat? Saya? Alhamdulillah luar biasa masih diberikan nikmat kesehatan oleh Allah. Jangan lupa untuk bersyukur setiap hari ya biar tambah semangat dan Allah terus menyayangimu.

Sahabatku, sejak kapan kamu merelakan pandanganmu untuk lawan jenis yang belum berhak ada disampingmu? Sejak kapan kamu menghalalkan dirimu untuk memberikan dia perhatian khusus padahal dia tidak seharusnya mendapatkan itu darimu? Sahabatku, apa yang sedang kamu kejar saat bersama orang yang belum halal untukmu?

Sahabatku, tentu lah sulit untuk melepas orang yang kita suka, bukan? Tapi, Allah sudah menjanjikan orang yang tepat untukmu. Lalu kenapa kamu memilih orang yang belum tentu Allah meridhainya? Sahabatku, jika saat ini kamu mulai terketuk hati untuk hijrah dari perbuatan yang tidak Allah suka ini maka mulailah dari sekarang walaupun itu sangat berat bagimu.

Sahabatku, saya juga pernah melalui tahap seperti ini. Harus benar-benar meninggalkan orang yang kita suka karena memang itu belum waktunya. Ya, Allah belum memberikan kita ijin untuk bersama orang yang belum halal bagi kita. Tidak perlu saya ceritakan kan bagaimana rasanya? Saya yakin sahabat tahu bagaimana rasanya.

Jika memang sahabatku khususnya bagi kalian perempuan yang  sedang menyukai seseorang, cukuplah do’a yang menjadi penghubung kerinduan kalian. Menyerahkan semuanya kepada Allah adalah jalan yang paling tepat.

Lalu bagaimana cara untuk meninggalkan orang yang kita suka? Bagaimanan caranya untuk hijrah dari semua itu? Sahabatku, ini adalah sekedar pengalaman yang pernah saya alami. Mungkin sahabatku bisa mencontohnya ya, Insya Allah semoga berhasil.

Pertama, putuskan orang yang saat ini sedang kamu anggap sebagai seorang pacar. Sahabatku, pacaran yang syar’i itu tidak ada, saya mohon jangan terus menghalalkan alasan semacam itu. Saya banyak menemui sahabat-sahabatku yang memiliki pandangan untuk menikah, namun yang sangat disayangkan dari mereka adalah berpacaran. Diantara mereka pernah bilang, “Saya sama pacar saya juga sering membahas nikah. Pacar saya juga pernah bilang akan menikahi saya pada waktu yang tepat”

Saya jadi teringat dengan kisah romantis ustadz-ustadzah dari teman saya. Saat itu, ustadz-ustadzah tersebut masih dibangku kuliah. Mereka sering mengajar TPA ditempat yang sama, hingga pada waktunya  mereka harus berpisah karena sudah sama-sama lulus kuliah. Saat itu, si ustadzah harus kembali ke kampung halamannya di Riau sedangkan ustadz tetap tinggal di Yogyakarta.  Sebelum mereka berpisah, ustadz tersebut sempat bilang kepada si ustadzah kalau dia menyukainya lalu ustadzah menjawab, “Saya harus kembali ke kampung halaman saya di Riau, kalau pun kita berjodoh Insya Allah Allah akan mempertemukan kita kembali”

5 tahun mereka tidak pernah bertemu kembali namun mereka sering bertegur sapa melalui sepucuk surat. Sempat ustadzah sedang ta’aruf dengan seorang dokter, ketika mereka bertemu di suatu tempat secara tidak sengaja ustadzah tersebut melihat ustadz sedang menatapnya. Begitu pula dengan si ustadz, ketika dia akan melamar seorang perempuan dia gagal dan seperti melihat si ustadzah. (Saya tidak tahu dengan maksud ini ya, mungkin saja ini halusinasi. Ambil sisi positifnya aja ya)

Sampai suatu ketika, temannya mengajak si ustadz untuk pergi ke Riau. Lantas ustdaz teringat dengan ustadzah yang tinggal di Riau. Dengan berani ustadz berkata kepada temannya tentang alamat dari ustadzah apakah ada orang yang kenal dengan keluarga dari ustadzah. Subhanallah, dengan ijin Allah semua itu terjawab. Orang yang mengajak ustadz tersebut mempunyai teman yang kenal dengan keluarga ustadzah. Disaat ustadz akan kembali ke Yogyakarta, dia sempatkan untuk mengunjungi rumah si ustadzah.

Mereka pun mengobrol mengenai kesibukan masing-masing selama 5 tahun terakhir. Dan juga menceritakan kejadian aneh yang terjadi kepada mereka. Sontak hal itu membuat si ustadz yakin untuk meminang ustadzah. Pada akhirnya, sebelum kembali ke Yogyakarta si ustadz memberanikan diri mengatakan kepada kedua orang tua si ustadzah untuk berniat mempersunting anak  mereka.

Hikmat dari cerita ini ya sahabatku, sejauh apapun kalian berada kalau Allah sudah menetapkan  kalian berjodoh maka Allah akan mempertemukan. Tidak perlu melalui pacaran kan, cukup berteman. Kalau pun berjodoh maka dengan sendirinya  kalian akan bertemu di pernikahan.

Untuk memulai hijrah ini, niatkan pada diri karena Allah dan Bismillah.

Kedua,  Berusaha untuk tidak memberikan perhatian atau sering-sering menghubungi dia. Ya sahabat, ketika kalian sering menghubungi orang yang kita suka justru ada rasa yang dapat menyebabkan kita berdosa. Alangkah baiknya untuk tidak sering berkomunikasi untuk menghindari sebab-sebab semacam itu.

Ketiga, mulai berteman dengan orang yang sholeh/sholehah ya agar perjalanan hijrahmu tidak terpotong di jalan. Kadangkala kamu bisa futur karena memilih berteman dengan orang yang salah, untuk menghindari hal semacam itu maka pilih teman yang benar-benar memiliki visi yang sama denganmu yaitu ingin lebih mendekatkan diri kepada Allah. Ya, orang-orang juga akan menilaimu dengan siapa kamu berteman kan? Selain kamu bisa beristiqomah karena dukungan teman hijrahmu, kamu juga akan mendapatkan banyak ilmu serta pengalaman dari mereka. Dengan begitu Insya Allah, hatimu akan terus bersemangat untuk terus mendekatkan diri kepada Allah. Seiring waktu kamu akan menikmati kesendirian dan tidak terbelenggu perasaan yang sebelumnya dirasa berat.

Keempat,  berpuasa. Sahabatku, dengan berpuasa maka kamu akan bisa mengendalikan emosi kamu. Bahkan dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim mengatakan bahwa “Abdullah ibnu Mas’ud Radiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah Shallallahi ‘alaihi wa Sallam bersabda pada kmi: “Wahai generasi muda, barangsiapa diantara kamu telah mampu berkeluarga hendaknya ia kawin, karena ia dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Barangsiapa belum mampu hendaknya berpuasa, sebab ia dapat mengendalikanmu.””

Kelima, memperbanyak istighfar. Sahabatku, dengan kamu memikirkannya setiap saat tentu akan menimbulkan perasaan yang  justru menggebu-gebu. Hal ini justru tidak baik buat sahabatku kan? Perbanyak mengucapkan istighfar dan memohon ampunan kepada Allah. Menyadari bahwa semua itu adalah kesalahan sebelum halal. Merindukan atau pun mencintai dengan berlebihan adalah sebuah kesalahan yang dapat menjerumuskan sahabat kepada dosa. Ya, kita saja telah diperintahkan untuk menundukkan pandangan yang berarti dengan memandangnya saja kita sudah berdosa karena sudah termasuk zina mata. Masa’ mau sih berperilaku semacam itu, terlebih ada zina-zina lain kalau tetap melakukan pacaran sebelum halal, iya bukan? Contoh seperti berduaan, ada yang mungkin gandengan tangan dan masih banyak kemungkinan lain lagi.

Sahabatku, dengan menyadari bahwa itu semua adalah kesalahan justru kita akan semakin mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wata’ala. Karena kita menyadari betapa besar kesalahan/dosa yang telah kita perbuat pada masa lalu. Dengan kesadaran semacam ini lah yang akan membangkitkan semangat kita untuk tetap istiqomah.

Keenam, Jika sahabat mencintai seseorang cukup berdo’a kepada Allah bahwa dia adalah jodoh kamu. Kalau pun bukan, terus berdo’a kepada Allah untuk bertemu dengan seorang yang lebih baik daripadanya. Dengan begini ya sahabat, kamu akan lebih ikhlas untuk tidak terikat kepadanya. Kamu akan bisa dengan lega menerima keadaan yang saat ini membingungkanmu. Tidak akan ada pertanyaan “Bagaimana kalau dia bukan jodohku” yang akan mengganggumu. Kamu akan lebih bijaksana dan tenang ketika mendapatkan pertanyaan mengenai jodoh. Cukup katakan dalam hati dan hanya Allah yang mengetahuinya. Tidak ada yang lebih baik daripada itu.

Ketujuh, terus memperbaiki diri. Ya dengan sibuk memperbaiki diri kamu akan lupa dengan tujuan sebelumnya..ehm dalam artian tujuan pacaran ya... Allah telah berjanji kan kepada hambanya, bagi laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik atau sebaliknya. Masa’ kamu nggak ingin menjadi perempuan yang  baik untuk laki-laki yang baik?

Sahabatku, kalau dia adalah laki-laki yang baik menurutmu belum tentu baik bagi Allah. Agar Allah mempertemukan dengan laki-laki yang baik maka kamu juga perlu menjadi yang lebih baik. Insya Allah semua akan ada hikmat dari penantian dan kesendirianmu. Ya, semua itu ditujukan karena Allah bukan karena ingin mendapatkan dia ya. Jangan salah niatnya..hehe

Sahabatku, saya sendiri bukan seorang yang sempurna, seutuhnya baik atau pun yang baik-baiklah ya. Ini semua karena Allah Maha Baik menutup aib-aibku. Kalau saja aib itu terlihat dan berbau, saya yakin sahabat pasti tidak mau mendekatiku. Semua itu karena kebaikan-Nya, Masya Allah. Semua orang  berhak untuk menjadi lebih baik seperti halnya dengan sahabatku semua.

Mari bersama-sama untuk berbenah diri agar kelak saat berumah tangga kita semua bisa menjaga keluarga kita karena Allah Subhanallahu wata’ala. Dan berharap bisa berkumpul di surga dengan wajah berbinar-binar. Masya Allah, membayangkan surga aja sudah bahagia bagaimana rasanya kalau benar-benar tinggal disana, iya kan? Tentu sahabatku, itu semua adalah impian. Namun kita masih harus melewati terminal tempat pemberentian selanjutnya. Sedangkan sekarang saja kita sedang berhenti di terminal dalam waktu yang singkat. Astaghfirullah. Maka dari itu, menyadari bahwa dunia ini adalah fana sangatlah penting. Dari sini tabungan untuk akhirat mulai dipupuk.

Jika mengingat hal semua itu, jadi teringat dengan lemahnya diri ini ya sahabat. Memegang bara api saja sudah kepanasan, tentu merasakan hawa panas api neraka pasti tidak kuat. Na’udzubillah min dzalik. Maka dari itu, saya ingin sekali mengajak sahabat untu berbuat baik. Fastabiqul khoirat ๐Ÿ™Œ๐Ÿƒ

Okay kembali ke topik di atas ya, sahabat masalah jodoh sudah Allah atur dan ditulis dalam Lauh Mahfudz. Tergantung mau bagaimana kita menjemputnya, mau yang baik nan halal atau yang buruk dan penuh dosa. Semua itu pilihan sahabat, kalau saya sih tentu milih yang baik ya.

Semoga, sahabat yang belum berjumpa dengan jodohnya segera dipertemukan dengan jodohnya termasuk saya (eh?! Hehe). Selalu istiqomah dalam memperbaiki diri. Aamiin

Bagi yang sudah bertemu dengan jodohnya, semoga tidak lupa perannya dalam berumah tangga. Semoga terus menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warrahmah. Aamiin

Kali ini tulisan saya panjang sekali ya, hehe. Tidak apa-apa kan sahabat, berbagi ilmu kan sebuah kewajiban seorang muslim. Mungkin cukup dulu ya, takutnya nanti malah pada baper. Hehe

Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Kamis, 23 Maret 2017

Terus lah Melangkah, Karena Orang Tua Ada Selalu Di Belakangmu



Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Sahabatku, beberapa waktu lalu saya melihat cuplikan video tentang ibu di salah satu beranda akun sosial media saya. Jelas itu akan mengingatkan saya kepada sosok perempuan yang sejak kecil memarahi saya, menasehati saya mengenai memilih teman yang benar, akan terus ngomel jika saya manja dan banyak lagi. Namun, itu semua hanya kenangan bagi saya sahabatku. Saya hanya bisa membayangkan wajahnya saja, mengingat setiap cuplikan film ciptaan Allah saat saya masih bersama beliau, Subhanallah.

Dalam postingan video tersebut tertuliskan “Jangan pernah berhenti untuk menjalankan hidup, sebelum semuanya berakhir terus kejarlah mimpi kita. Percayalah setiap perlakuan baik yang kita lakukan didunia pasti beliau ikut bangga disana. Tapi ingat satu hal, jangan pernah berhenti mendo’akan orang tua kita yang telah tiada. Tetap semangat walaupun sangat begitu berat๐Ÿ˜Š”

Kalimat itu telah mewakilkan saya untuk disampaikan kepada sahabat-sahabatku yang masih memiliki kedua orangtua. Itu adalah surat dari hati kecil hati saya untuk sahabatku yang merasa sedih, meratapi salah satu orang tuanya yang telah tiada.

Sahabatku, saya tahu gimana rasanya ditinggal oleh orang tua kita. Sesak di dada setiap kali rindu menerpa, rasanya ingin memeluk sosok yang sedang kita rindukan. Tapi sahabatku, jujur saya sangat tidak suka bagi siapa saja yang merasa berlebih dalam bersedih, berlebihan dalam rindu, meratapi kepergiannya “Kenapa beliau meninggalkan saya...andaikan beliau disini..” dan masih banyak lagi.

Sahabatku, tahu kah bahwa sikap semacam itu amatlah tidak disuka oleh nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam?  Bahkan dalam Hadits Riwayat Bukhari no. 1209 “.....Nabi  Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda: Barangsiapa yang meratapi mayat maka mayat itu akan disiksa disebabkan ratapan kepadanya”

Sahabatku, itu lah salah satu alasan saya untuk tidak merasa sedih atas kepergian salah satu orang tua saya yaitu ibu. Alasan yang sesungguhnya untuk tidak merasa sedih bahwa ibu adalah milik-Nya. Apa hak saya untuk mengelak  takdir yang memang telah diambil-Nya kembali? Saya seorang hamba, sedangkan Ibu  adalah orang yang memang dititipkan oleh Allah untuk mendidik, membesarkan saya sampai dewasa. Dan setelah saya dewasa, Allah mengambilnya kembali. Saya banyak mengambil hikmat atas takdir Allah yang datang saat itu. Saya sangat yakin, itu adalah pemberian dari-Nya yang paling baik kepada saya, keluarga saya.

Mungkin sahabatku yang sempat melayat kerumah saya, justru saya tidak tampak kesedihan dan terlihat tegar. Justru saya sangat berterimakasih kepada sahabat-sahabat saya yang menghibur saya dan membuat saya tertawa pada saat itu. Walaupun tiga hari kemudian, saya merasakan betapa sepinya rumah tanpa seorang ibu. Iya, dia adalah salah satu alasan untuk pulang ke rumah. Namun sekarang, untuk pulang pun rasanya sudah berbeda. Saya tidak bisa melihat lawakan, cerita atau sekedar melihat seorang perempuan yang duduk di kursi sambil meratapi sesuatu yang entah apa itu.

Tenang sahabatku, saya tidak sedih karena saya tidak ingin melihat ibu saya yang sudah berada di dunia sana merasa tersiksa dengan kesedihan saya. Tidak, cukup Allah yang Maha Tahu kerinduan saya kepada beliau. Hanya untaian do’a untuknya yang bisa saya mohonkan kepada Allah subhanahu wata’ala. Merayu-Nya agar beliau diberikan tempat terbaik, mengampuni segala kesalahannya selama di dunia. Ya, saya tegar saya kuat saya akan melakukan apapun untuk membahagiakannya, membanggakannya dan tidak membuatnya bersedih atau sakit dengan apa yang saya lakukan disini.

Ya Allah, genggamlah tangan saya untuk terus tegar. Peluklah saya agar terus kuat dan pijakkan kaki saya dengan penuh kekuatan agar saya mampu melangkah dengan tegas dan maju terus ke depan.

Sahabatku, sungguh saya sangat iri dengan kalian yang masih memiliki ibu, sebab kalian masih memiliki keberkahan do’a dari seorang ibu. Maka dari itu, saya mohon kepada sahabatku untuk terus menyemangati kedua orang tua kalian. Membuat mereka bahagia setiap kalian menjumpai mereka. Jika kalian merantau, seringlah memberikan kabar kepada mereka. Sering ucapkan kalimat yang menyentuh kepada mereka seperti “Saya sayang kalian, bu, pak”. Kalahkan gengsi kalian dan katakan kalimat yang kelihatannya sepele namun dampaknya kepada orang tua sungguh luar biasa.

Terimakasih sahabatku yang sudah mau membaca tulisan saya ini. Saya hanya ingin sahabatku terua optimis dan terus melangkah maju kedepan. Tidak bersedih hati atau meratapi kepergian orang tua. Dan bagi sahabatku yang masih memiliki orang tua, saya hanya ingin mengingatkan betapa pentingnya keberadaan mereka. Sebelum terlambat, bahagiakan mereka dengan cara apapun dan terus do'akan mereka.

Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh๐Ÿ˜Š

Jumat, 17 Maret 2017

'Perasaan' Itu Salah Jika Bukan Karena Allah


Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Sahabatku, sebuah penyesalan pasti akan terjadi di akhir. Jikalau itu terjadi di awal bukanlah sebuah penyesalan melainkan sebuah harapan. Namun jangan lah berharap pada sesuatu yang bukan karena Allah. Sungguh, harapan itu hanyalah sebuah kekosongan yang membuat kalian lalai bahwa Allah selalu menanti kita, merindukan kita.

Baiklah, saya sendiri sangat menyesali dengan apa yang pernah saya lakukan. Saya melakukan banyak kesia-siaan dan menjauh dari Allah, tapi yasudahlah itu adalah masa lalu dan menjadi sebuah pembelajaran bagi saya. Dibalik itu semua, Allah telah memberikan jalan yang luar biasa. Masyaallah.

Kesalahan yang pernah saya lakukan adalah pernah memberikan perasaan ini ke orang lain. Dan orang lain itu bukanlah orang yang tepat bagi saya. Allah telah memberikan saya jalan berulang kali bahwa perasaan kepada laki-laki itu adalah salah. Maka, Dia selalu memberikan teguran sekaligus ujian kepada saya dengan mematahkan hati saya berulang kali.

Marah? Menyalahkan Allah kenapa semua itu harus terjadi pada saya? TIDAK. Semakin jauh Allah memberikan saya teguran bahwa itu perasaan yang salah, justru saya berlari untuk lebih mendekati-Nya. Iya, sebuah kesalahan hingga saat ini pun banyak anak remaja justru bangga untuk melakukannya. Sedangkan saya, ingin memendam dalam-dalam penyesalan atas perbuatan saya ketika dulu menjatuhkan perasaan ke orang lain atas dasar ‘suka’.

Saya mulai menyadari, Allah adalah alasan utama dalam melakukan segala hal. Baik masalah percintaan hingga masalah duniawi yang sulit untuk dipecahkan, saya banyak belajar dari teguran yang Allah berikan kepada saya.

Sahabatku, jangan sampai penyesalan semacam ini terjadi pada kalian. Selalu ingat pesan Allah yang berfirman untuk menghindari dari perbuatan zina dalam Al-Qur’an Surat Al Isra’ ayat 32.


Perasaan suka kepada lawan jenis apakah salah? Tidak sahabatku, itu adalah fitrah yang Allah berikan kepada makhluk-Nya termasuk kita, manusia. Hanya saja, Allah telah memberikan pesan kepada kita sebagai hamba-Nya untuk tidak berlebihan akan perasaan tersebut.

Jika kalian memiliki sebuah perasaan kepada lawan jenis, simpanlah dalam hati dan sampaikan kepada Allah untuk menjaga hatimu agar tidak terjerumus terlalu dalam. Dengan suara lirih dalam sujudmu, kamu sebut namanya maka langitpun mendengar apa isi hati sahabatku. Tulus mencintai seseorang karena Allah itu sangat mulia, cintailah dia diam-diam dan bawa dia disetiap do’amu. Insyaallah, jikalau dia adalah jodohmu maka Allah akan mendekatkanmu dengan berbagai cara yang mungkin kamu kelak tidak menduga atau menyangkanya.

Belum menemukan juga siapa jodoh kita? Mungkin kita kurang berusaha atau mungkin Allah belum memberikan ijin kepada seseorang yang sudah tertulis di lauh mahfudz untuk menjemput kita. Bersabarlah dan terus bertakwa kepada Allah.

Jangan bersedih sahabatku! Ketika jodoh belum kunjung datang, Allah hanya ingin kita bertemu jodoh dengan cara yang baik. Maka dari itu, langkah yang sangat baik adalah memperbaiki diri agar jodoh yang sudah disiapkan oleh Allah datang juga dengan  baik. Seperti kriteria kamu, yang sholih/sholihah.

Perasaan suka lawan jenis memang sangat menyulitkan, bukan? Seakan-akan ada dibenak kita namun tidak mampu menyangkalnya. Ada kerinduan tapi sadar bahwa rindu itu adalah sebuah kesalahan. Iya, karena takut Allah tidak ridho dengan rindu tersebut. Ketika perasaan itu kembali datang, yang bisa dilakukan adalah langsung ingat kepada Allah bahwa Ia selalu merindukan kita untuk mengingat-Nya. Istighfar sebanyak mungkin dan berdo’a agar perasaan tersebut tidak membutakan diri kita ya sahabatku.

Sebenarnya saya malu untuk bisa mengatakan hal semacam itu tapi alangkah baiknya kita saling mengingatkan bahwa Allah selalu merindukan nama-Nya disebut, jangan sampai Allah iri dengan orang yang sedang kita pikirkan. Jangan sampai ya sahabatku, justru ingat Allah adalah lebih utama dari apapun.

Saya juga menyadari bahwa perasaan itu salah ketika harus dijatuhkan kepada bukan mahram. Untuk menyebut atau mengingatnya pun itu sebuah kesalahan besar. Karena takut Allah justru marah kepada saya, takut Allah tidak meridhoi.

Maka dari itu ya sahabatku, alangkah baiknya perbanyak untuk mengingat Allah sehingga perasaan suka ke lawan jenis itu tidak menguasai hati dan pikiran kita.
Mungkin cukup dulu tulisan saya mengenai ‘perasaan’ ya sahabatku. Semoga ini bermanfa’at, saya sangat berharap sahabatku semua tidak lupa untuk bersyukur dan beristighfar pada hari ini. iya bersyukur karena masih diberikan kesempatan, istighfar karena melakukan kesalahan baik secara segaja ataupun tidak disengaja seperti memikirkan orang lain misalnya. Eh!

Hati-hati loh baper, nggak apa-apa sih baper selama sahabatku ini meluangkan semuanya di atas sajadah. Everything gonna be okay, right? Semangat ya sahabatku semua, terus berdo’a dan lakukan ibadah sebaik mungkin.

Semoga sahabatku semua dirahmati Allah Subhanahu wata'ala. Aamiin
Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Jumat, 10 Maret 2017

Allah Selalu Menunggu Taubat Kita


Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarrakatuh

Alkhamdulillah begitu banyak kesempatan yang masih diberikan Allah pada detik ini. Semoga yang membaca  tulisan saya ini selalu dirahmati Allah Subhanahuwata'ala. Aamiin.

Ini kisah saya ketika berjumpa dengan beberapa kawan dan tentang dosa. Saya tidak mengerti bagaimana teman-teman disana menanggapi soal dosa tersebut. Bahkan walaupun kecil, astaghfirullah balasannya subhanallah kita pun tidak mampu. Merasakan panasnya bumi saja kita masih banyak yang mengeluh, benar kan? Bagaimana panasnya api neraka yg puluhan kali lipat panasnya. Panas bumi hanya lebih kecil dari atom dan itu belum apa-apanya panasnya api neraka. Yang pernah saya dengar, api sebesar biji zahrah saja bisa meluluhlantahkan bumi dan 7 langit bagaimana keadaan didalam sana. Na'udzubillah min dzalik.

Kembali ya ke masalah dosa, beberapa teman masih menganggap dosa itu sepele. Memang melakukannya itu sangat mudah, itu semua bujukan setan. Kalau kita tidak bisa menahan perbuatan dan mengikuti nafsu yasudah tempatnya sudah jelas dimana. Al-Qur'an dan Al-Hadits banyak yang menyinggung soal tempat akhir perbuatan dosa.

Ada salah satu teman saya di kantor, dia suka sekali untuk menggoda terutama saat ada yang puasa sunnah. Bagi dia niatnya bercanda. Kalau bagi saya itu sudah keterlaluan, saya sempat bilang "itu dosa loh". Apa yang dia katakan, "halah dosa nanti bisa taubat". Astaughfirullah, segampang itu kah? Subhanallah, seolah-olah seperti mempermainkan apa yang Allah berikan, yaitu kesempatan. Belum tentu kan detik itu kita masih di dunia, tidak ada yang bisa menjamin. Hanya Allah yang mengetahui.

Ada lagi, kisah ini saat saya masih kuliah. Waktu itu saya habis istirahat menuju ke kelas, saat itu memang waktunya cuma selisih 1-2 jam jadi tanggung kalau mau balik kos.Ya seperti biasanyalah, ngumpul sama teman-teman. Dan saya cukup kaget saat itu mendengar teman ikhwan bilang "besok itu pada masuk neraka dulu nanti surga, jadi santai" Ya Allah, siapa yang mau masuk neraka. Seperti kisah seorang ustadz yang habis ngisi tausiyah dimasjid, pulang sampai rumah dia meninggal. Dia masuk neraka hanya karena ngambil batang lidi tanpa ijin  dan dia  teriak-teriak nggak kuat. Padahal itu siksa yang paling ringan, dia nginjak batu dan kepalanya melepuh seperti air yang mendidih. Astaghfirullah. Kok mudah banget ya bilang seperti itu, nggak habis pikir sebenernya.

Dosa itu bukan hal yang sepele  tapi kenapa banyak orang yang sangat meremehkan akan hal itu. Bagi saya, menanggung beban beberapa ton saja tentu tidak mampu bagaimana dengan dosa yang bisa seberat bumi seperti buih di lautan, seluas langit, sebesar gunung. Bagaimana kita bisa menanggung beban dosa tersebut???

Ya Allah, ampunilah dosa kami. Sungguh ya Allah kami tidak mampu menahan panasnya api neraka, selamatkan kami ya Allah. Ampunilah kami, hapuskanlah dosa-dosa kami. Aamiin

Saya hanya ingin, teman-teman menyadari dosa itu bukan hal yang sepele dan ringan. Pertanggung jawabannya di akhirat sungguh berat. Saya sendiri tidak bisa membayangkan hal itu, astaghfirullah na'udzubillah min dzalik, semoga kita semua tidak tergolong umat yang masuk neraka ya. Aamiin

Maka dari itu, saya ingin mengajak teman-teman untuk senantiasa perbanyak istighfar. Bertaubat setiap saat, Nabi Muhammad pun selalu meminta ampunan kepada Allah padahal kita tahu sendiri Nabi Muhammad  shallallahu 'alaihi wassalam adalah orang paling mulia, paling suci. Masa kita sebagai umatnya kenapa tidak mencontoh beliau.

Mungkin cukup ya, astaghfirullah dosa yang kita tanggung suatu saat akan ada balasannya. Mari kita bertaubat. Saya sudah tidak mampu untuk menuliskan lebih banyak tentang hal tersebut.
Terimakasih yang sudah berkenan meluangkan waktunya untuk membaca tulisan ini, semoga bermanfaat untuk teman-teman.

Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Rabu, 08 Maret 2017

Allah Itu Baik Banget Sama Hamba-Nya

Assalamua'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Pada kesempatan kali ini saya ingin sekali cerita habluminallah (hubungan dengan Allah). Jujur saja, saya sebenernya tidak sanggup untuk menuliskan ini, namun saya akan membagikan tulisan ini kepada kalian.

Ini bermula dari setiap jejak langkah untuk berhijrah. Semua mengalir dengan baik namun saya sendiri kadang belum bisa istiqomah (masih berusaha), kadangkala saya juga futur. Mungkin cukup ya kalau soal ini, tidak ingin saya menceritakan sesuatu hal  tersebut lebih lanjut cuman takut nanti malah jatuhnya ke riya’. Ok SKIP!

Ini beberapa waktu yang lalu ketika  saya merenungkan diri saya sendiri, begitu banyak dosa yang telah saya perbuat. Saya teringat dengan tausiyah yang disampaikan oleh ust. Tengku Hanan Attaki, dalam tausiyah singkatnya berkata “Allah berfirman kepada hamba-hambanya yang banyak dosa seperti kita yang pernah minum khamr, yang pernah berzina, yang pernah membunuh, yang pernah melakukan dosa diam-diam. Orang yang banyak dosa, hina dinar. Allah bilang “Ya ibaadi”, ya hambaku, lembut sekali  panggilan Allah. Bukan, hai manusia!, Hai orang-orang berdosa!, hai orang-orang hina! Allah bilang ‘Qul ya ibaadi yalladzi asrafu ‘ala anfusihim’ (QS. Az-Zumar:53). Hai hamba-hambaku yang berdosa, tidak! Allah bilang kepada kita Hai hamba-hambaku yang melampaui batas. Lembut sekali perkataan Allah. Sudah berdosa namun Allah tetap memanggil kita ‘Hamba’”

Setelah mendengar tausiyah tersebut, saya merasa begitu hina. Bahkan saya sendiri malu untuk menyebut nama Allah, karena Dia begitu suci nan Agung sedangkan saya hanya seorang hamba yang penuh dosa. Namun, kalau tidak kepada-Nya, menyebut-Nya, menangisi-Nya karena perbuatan dosa kita, mendekati-Nya kepada siapa lagi kita harus meminta tolong baik di dunia maupun akhirat.  Padahal Dia sangat baik, iya sangat baik. Dia sebenarnya berjarak sangat dekat bahkan dekat sekali dengan nadi kita, Dia selalu mendengarkan keluhan kita, Dia selalu mengawasi dan memperhatikan perbuatan kita, namun kenapa kita seolah-olah Dia tidak berada didekat kita. Astaghfirullahal’adzim, begitu hina diri ini ya Allah.

Kenapa diantara kita banyak yang menjauh dari-Nya padahal Dia begitu dekat, kenapa kita pura-pura cuek padahal Dia selalu memberikan petunjuk bagi yang dikehendaki-Nya. Sungguh, saya sendiri juga sangat merasa berdosa mengabaikan Allah karena surga dunia yang fana ini. Dia memberikan banyak petunjuk seolah-olah Dia dihadapan kita dan bilang “Ini tidak baik untukmu” walaupun diawal kita merasa tidak suka namun sesungguhnya itu adalah baik untuk kita. Terkadang pula, Allah memberikan petunjuk “Ini lho yang sedang kamu cari, amalkanlah” Masya Allah, indah banget yah. Kebaikan Allah adalah sebuah hal yang sangat luar biasa padahal kita sering melakukan dosa. Dia baik banget sama hamba-Nya. Masya Allah! Allahu Akbar!

Dia begitu baik, jika kalian bisa merasakan kedekatan Allah. Sungguh, itu adalah sebuah perasaan yang susah sekali untuk diungkapkan. Banyak ustadz yang mengatakan bahwa jika kita dekat dengan Allah, maka nikmat itu sungguh luar biasa. Dan ini, bisa kalian rasakan sendiri jika teman-teman mau mendekatkan diri dan memperbaik diri karena Allah.
Sungguh, air matapun tidak cukup untuk meratapi dosa dan rasa malu kita kepada Allah. Air mata tiada henti menetes mengingat segala perbuatan yang kita perbuat serta kebaikan yang Allah berikan kepada kita.

Mungkin itu saja yah, kalau ditedrusin jujur saja saya nggak sanggup. Ingat dosa terus mikirnya saat menghdap  Allah diakhirat kelak bagaimana. Hancur lebur pokoknya, diri ini bukan apa apanya daripada kalian. Aku yakin kalian memiliki hati yang mulia dan ingin rasanya berkumpul dengan kalian di surga kelak. Aamiin.

Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarkatuh ๐Ÿ˜Š

Sabtu, 04 Maret 2017

Nggak Ada Salahnya Dengerin Nasheed Ini! Tenang Dengan Lantunan Dan Ajakan Untuk Mengingat Allah

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah saya masih diberi kesempatan untuk menuliskan ratusan rangkain kata yang Insha Allah bermanfaat. Saya sendiri tidak ingin menulis sebuah diary yang membual dan sia-sia, saya hanya ingin berbagi tulisan yang tidak hanya bermanfaat bagi saya tapi juga orang lain.

Untuk kesempatan kali ini, saya akan membagikan beberapa nasheed yang sering saya dengarkan atau sebuah syair yang mampu mengingat Allah. Tapi sebaiknya sih, lebih sering mendengarkan murottal yah, karena pahala mendengarkan bacaan Al-Qur’an sama halnya dengan yang membaca. Hehe

Tapi tidak ada salahnya kan, ketika sedang bekerja atau belajar terkadang boring bisa sisipin satu atau beberapa nasheed diantara surat-surat dalam Al-Qur’an yang sedang didengarkan. Selain lagu Maher Zain, Raihan ada beberapa penyair yang saya suka, mungkin ini bisa menjadi bahan rekomendasi teman-teman ya. Oiya nasheed yang saya rekomendasikan ini biasanya menggunakan bahasa Inggris jadi, kalau nggak ngerti artinya bisa translate sendiri ya. Saya mah belum ahlinya. Hehe

A. Omar Esa

Saya sangat suka nasheed yang dibawakan oleh Omar Esa ini, selain memiliki suara yang merdu dan halus, nasheed-nasheednya itu menyentuh. Terkadang ada beberapa nasheed yang menyejukkan karena mengajak untuk mengingat Allah dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam. Bahkan Omar Esa juga mencover lagu-lagu barat yang diganti liriknya dengan mengingat Allah.

Judul nasheed dari Omar Esa yang sering saya dengarkan diantaranya:
1. Dawah (ft Muslim Belal)
2. Syria You Are Not Alone (ft all artist)
3. Let’s Pray
4. Happy (CoverHappy ‘Pharrel William)
5. Muhammad (Peace Upon Him)
6. See You again (cover ‘See you again’ Wiz Khalifa)
7. Mawlaya Salli
8. The One and Only
9. The Story of Taif
10. Ya Rabbi
11. Tum Hi Ho (Cover 'Tum Hi Ho')
12. Hello (Cover 'Hello' by Adelle)

Yang no. 11 dan 12 saya cuma dengerin via youtube. Mungkin temen-temen bisa mencarinya sendiri yah, nggak perlu saya bantuin kan? Hehe. Saya mah masih gaptek ๐Ÿ˜…

B. Khaled Siddiq


Yang biasanya menganggap rap itu adalah hal yang tabu, berbeda dengan halnya khaled Siddiq. Justru ia  membawakan nasheed dengan unsur rap didalamnya. Tentu rap nya bukan yang biasanya ada pada lagu-lagu barat atau hip-hop pada umumnya ya. Kalau rap pada lagu-lagu pada umumnya menggunakan kata-kata kasar justru khaled Siddiq ini menggunakan kata-kata yang menuntun kita agar selalu mengingat Allah. Masya Allah.

Dari segi suara, khaled Siddiq memiliki suara yang dimiliki pada orang kulit hitam pada umumnya. Suaranya sedikit berat namun nyaring, eh tapi jangan terfokus ke suaraya saja ya. Isi nasheednya itu yang sangat penting soalnya ajakan untuk mengingat Allah.

Judul-judul nasheed Khaled Siddiq yang saya suka diantaranya:
1.Jahiliyah
2. My Love
3. On Deen
4. Ready or Not
5. The Moon
6. Home

Selain itu ada juga beberapa yang saya suka seperti, Muhammad Al Muqit, kalau nasheed ini biasanya menggunakan bahasa Arab. Lalu saya suka Raef, dia sempat safari ramadhan di Indonesia tahun lalu loh. Hihi. Ada juga Labbayk, Humood yang Kun Anta (Familiar banget lagunya ya)

Mungkin cukup dulu kali ya, kalau ada yang  baru atau ada yang saya suka nanti bakal saya share lagi.
Semoga Bermanfaat.

Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh ๐Ÿ˜Š